JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, kontribusi lelang terhadap penerimaan negara mencapai Rp 2,78 triliun di sepanjang 2022.
Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan, tren kontribusi lelang ke penerimaan negara menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2010 kontribusinya tercatat sebesar Rp 1,43 triliun, lalu di 2021 naik menjadi sebesar Rp 1,99 triliun.
"Pelaksanaan lelang sendiri ada hasil yang bisa langsung disetorkan ke kas negara Rp 2,7 triliun di 2022, dan terus alami pertumbuhan dari tahun ke tahun," ujarnya dalam media briefing, Jumat (20/1/2023).
Secara rinci, dari kontribusi Rp 2,78 triliun tersebut, terdiri dari hasil bersih lelang ke kas negara yang mencakup lelang barang milik negara/daerah, PUPN, barang rampasan, lelang pajak, hingga gratifikasi sebesar Rp 1,56 triliun.
Kemudian dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lelang sebesar Rp 849,79 miliar. Serta dari pajak pusat berupa pajak penghasilan (PPh) mencapai Rp 265,62 miliar, dan dari dari pajak daerah (BPHTB) yang mencapai Rp 92,24 miliar.
"Ada lelang, misalnya aset BLBI dilelang lewat PUTN, kemudian ada lelang barang rampasan dari kejaksaan agung langsung disetorkan ke kas negara. Ada lelang dari sitaan pajak gratifikasi dari KPK," papar Joko.
Adapun di sepanjang 2022, DJKN berhasil mencatatkan realisasi pokok lelang sebesar Rp 35,23 triliun. Nilai ini mencapai 117 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp 30 triliun.
Realisasi pokok lelang dari tahun ke tahun juga menunjukkan tren positif. Pada 2017 tercatat mencapai Rp 16 triliun, lalu 2018 mencapai Rp 18 triliun, dan 2019 sebesar Rp 27 triliun.
Namun, pada 2020 realisasi lelang sempat menurun menjadi sebesar Rp 26,20 triliun. Meski begitu, realisasi pokok lelang kembali meningkat di 2021 menjadi sebesar Rp 35,16 triliun, hingga di 2022 mencapai Rp 35,23 triliun.
https://money.kompas.com/read/2023/01/20/194000226/hasil-lelang-di-2022-berkontribusi-rp-2-78-triliun-ke-penerimaan-negara