Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Variasi 4 Makanan Khas Imlek a la Kompasianer

KOMPASIANA---Saat perayaan Imlek, bukan hanya keluarga Tionghoa yang bisa dan biasa menghabiskan waktu bersama. Ada banyak kegiatan serta hal lain yang bisa dilakukan, seperti mencicip beragam makanan khas imlek, bukan?

Makanan yang menjadi menu Imlek dianggap membawa keberuntungan dan makanan ini memiliki arti positif.

Namun, seiring berjalannya waktu, sudah banyak variasi yang dilakukan: baik dari segi rasa maupun pengolahannya.

Berikut ini 4 variasi makanan khas imlek a la Kompasianer yang telah dihimpun:

1. Choi Pan, Sajian Oriental yang Membuat Lidah Bergoyang

Kompasianer Yustisia Kristiana menuliskan, Choi pan merupakan kuliner lezat khas Kalimantan dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kebahagiaan saat perayaan Imlek.

Apalagi saat berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat, choi pan marga Tjhia masuk menjadi daftar kuliner yang wajib untuk dicicipi.

"Choi pan marga Tjhia terasa segar karena biasanya saat memesan, choi pan baru diisi, dibentuk, dan dikukus," tulisnya.

Choi pan berbentuk panjang seperti bulan sabit. Kulit choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu lalu diisi dengan bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. (Baca selengkapnya)

2. Siu Mie, Menu Wajib Perayaan Imlek

Siu Mie merupakan salah satu makanan sebagai menu yang wajib ada di berbagai perayaan dalam tradisi masyarakat Tionghoa.

Kompasianer Yy Cor Jesu menjelaskan, mie ini dihidangkan lengkap dengan sayuran, udang dan daging atau bakso.

Siu Mie terkandung harapan dan doa-doa yang baik, yang diharapkan dapat terwujud di sepanjang tahun baru yang akan dilalui ke depan.

"Siu Mie ini sering disebut dengan mie panjang dan sebagian mayarakat Tionghoa menyebutnya dengan ‘Changsshou Mian’," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Membuat Sendiri Cha Ye Dan atau Pindang Teh Telor Cina

Kompasianer Merza Gamal menceritakan ketika dulu Kakeknya tinggal di perkampungan kawasan Pecinan Pekanbaru.

Ketika itu, tetangga Kakeknya menjual telor asin dari telor bebek serta pindang teh dari telor ayam.

"Pindang teh telor Cina ini sering dimakan begitu saja untuk menemani minum teh di pagi atau sore hari . Selain itu juga bisa untuk pelengkap makan Lontong Cap Go Meh atau pun bubur ayam (chicken porridge)," tulisnya.

Proses pemasakan pindang teh telor tersebut cukup memakan waktu yang lama, 3-4 jam, lanjutnya, perlu waktu lama dan prosesnya tidaklah begitu rumit. (Baca selengkapnya)

4. Fuqi Feipian, Salad Daging Sapi Khas Sichuan

Fuqi Feipian awalnya merupakan makanan yang dijajakan di sekitar jalan-jalan kota Chengdu, ibukota provinsi Sichuan

Kompasianer Hennie Triana Oberst menjelaskan, Kota Chengdu juga dikenal dengan "Chengdu Panda Base" yang merupakan Pusat Penelitian dan Pembiakan Panda.

Nah, tertarik membuat sendiri Fuqi Feipian? Berikut ini Kompasianer Hennie Triana Oberst menuliskan resepnya di sini.

***

Jika ingin membaca beragam konten kuliner lainnya, silakan ikuti Topik Pilihan Kompasiana: Rekomendasi Makanan Imlek.

https://money.kompas.com/read/2023/01/22/230133826/kurasi-kompasiana-variasi-4-makanan-khas-imlek-a-la-kompasianer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke