Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Mencoba Bangkit Pagi Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis pada sesi perdagangan Kamis (26/1/2023). Namun, tidak berselang lama indeks saham bangkit dan bergerak di zona hijau.

Melansir data RTI, IHSG dibuka melemah 9,94 poin atau 0,15 persen ke 6,819,90. Setelah itu, indeks saham langsung berbalik arah dan bergerak di zona hijau, di mana pada pukul 09.40 IHSG menguat 31,06 poin atau 0,45 persen ke 6.860,99.

Statistik mencatat 265 saham menguat, 193 saham melemah, dan 199 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 2,42 triliun dengan volume 7,04i miliar saham.

Data BEI menunjukan, 8 dari 11 indeks sektoral mengiat, di mana sektor transportasi dan logistik mencatat kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 1,07 persen. Di sisi lain, sektor energi terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 0,83 persen.

Adapun bursa regional Asia terpantau bergerak variatif atau mixed, di mana indeks Nikkei melemah 0,12 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 1,67 persen, dan Straits Times menguat 0,34 persen.

Sebelumnya, indeks saham utama Amerika Serikat atau Wall Street ditutup variatif atau mixed pada perdagangan Rabu (25/1/2023) waktu setempat. Indeks Dow Jones menguat 0,03 persen, S&P 500 melemah 0,02 persen, dan Nasdaq turun 0,18 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/01/26/095500926/ihsg-mencoba-bangkit-pagi-hari-ini

Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke