"Kita usahakan tahun ini bisa mendapatkan profit atau secara RBB (rencana bisnis bank) ya kita tahun ini sudah mendapatkan profit," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2023).
Bank Digital BCA yang baru berusia 2 tahun ini, kata dia, masih dalam proses pengembangan untuk membuat sebuah platform yang baik sama seperti bank-bank digital lain.
Untuk itu, saat ini BCA masih memfokuskan bank digitalnya untuk meningkatkan jumlah transaksi. Setelah selama ini Bank Digital BCA difokuskan untuk menggaet nasabah baru.
Saat ini jumlah nasbaah Bank Digital BCA sebanyak 1,1 juta nasabah sehingga perseroan akan mendorong nasabah-nasabah tersebut untuk aktif bertransaksi sehingga tidak hanya sekedar membuka rekening untuk mendapatkan berbagai promo.
"Sesudah buka rekening, lalu aktivitasnya apa? Aktivitas itu menyebabkan ada dana pengendapan, itu yang bermanfaat karena dana pengendapan bisa dileverage menjadi pinjaman, baru kemudian mendapatkan profitability (keuntungan)," jelasnya.
Setelah itu, BCA akan memfokuskan anak usahanya ini untuk belajar memberikan pinjaman sehingga dana nasabah yang mengendap ini dapat diputar untuk menjadi pendapatan perusahaan melalui biaya dan bunga.
Pada tahun 2022, Bank Digital BCA telah mengandalkan penyauran kredit melalui partnership dan channeling.
"Nanti kita akan belajar bagaimana memberikan lending ya. Ini juga tahap pembelajaran yang harus kita lakukan bersama," ucapnya.
"Untuk IPO saya pikir masing long way to go karena buat kita harus ada suatu track record yang betul-betul sudah mantap ya. Kalau memang itu layak untuk kita IPO, baru kita lakukan IPO. Kalau enggak, ya tidak perlu IPO dulu agar itu bisa berkembang dulu," tuturnya.
https://money.kompas.com/read/2023/01/27/120616026/bca-targetkan-bank-digitalnya-mulai-untung-pada-2023