Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI: 2023, Rupiah Akan Menguat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun sebanyak 2,4 miliar dollar AS setara Rp 35,92 triliun modal asing telah masuk ke Indonesia sehingga akan mengerek pergerakan mata uang Garuda.

Terlebih BI memprediksi indikator ekonomi masih positif di tahun ini dengan pertumbuhan ekonomi 2023 sekitar 4,5-5,3 persen dan kemungkinan berada di titik tengah 4,9 persen dengan konsumsi masyarakat yang tinggi.

Kemudian inflasi inti di bawah 4 persen di Semester I 2023 sedangkan inflasi Indeks Harga Konsumen (OHK) ditargetkan di bawah 4 persen. Perkiraan ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain yang masih mengalami inflasi tinggi di atas 8 persen.

Selanjutnya, BI juga memperkirakan transaksi berjalan akan terjaga dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai defosot 0,4 persen dari PDB dan neraca pembayaran akan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio.

"Kami meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan menguat karena faktor fundamental semuanya memberikan justifikasi dasar bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat," ujarnya saat acara peluncuran LTABI 2022, Senin (30/1/2023).

Kendati demikian, BI akan terus mewaspadai gejolak global yang masih saja terjadi di tahun ini. Untuk itu, BI telah menyiapkan berbagai terobosan untuk menstabilisasi nilai tukar rupiah ke depannya.

Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan operasi moneter valas, termasuk implementasi instrumen berupa term deposit valas dari devisa hasil ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar.

"Dalam zaman normal nilai tukar akan kami biarkan mengikuti mekanisme pasar. Tapi dalam kondisi gejolak, BI tidak akan ragu melakukan intervensi stabilisasi nilai tukar rupiah," ucapnya.

BI mencatat sejak 1-18 Januari 2023, nilai tukar mata uang Garuda telah menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan level Desember 2022.

Penguatan rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina yang menguat 2,08 secara year to date (ytd), Malaysia 2,04 persen ytd, dan India 1,83 persen ytd.

Adapun penguatan nilai tukar rupiah tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.

https://money.kompas.com/read/2023/01/30/130100726/gubernur-bi--2023-rupiah-akan-menguat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke