“Kita (implementasi) lakukan B35, dan kita juga lakukan uji coba B40. Kalau B40 sudah diuji, pamahaman kami tidak perlu mengulangi uji coba B35. Kita akan lakukan dua-duanya, B40 dan B35,” kata Dadan di Kantor Kementerian Kordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Dadan mengungkapkan dalam uji coba B40 dan B35 pihaknya melakukan uji coba yang diakui dan direpresentasikan hasil ujinya di lapangan. Adapun beberapa tahapan dalam uji coba B40 untuk memastikan dari sisi bahan bakarnya, campurannya, hingga uji internal.
“Kita juga lakukan uji engine di lab, kita uji coba 1.000 jam, kalau 1 jam 50 kilo meter, artinya ini ekuivalen dengan pengujuan 50.000 kilo meter. Kita juga lakukan di lab, tapi kan belum bisa di pahami umum oleh masyarakat, dan kita lakukan uji jalan, sudah selesai akhir tahun kemarin,” ungkap Dadan.
Adapun uji coba B35 telah selesai dilakukan tahun lalu. Dadan mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil melakukan uji coba tersebut dan mengimpelemtasikannya. Dalam implementasi B35, Dadan juga melakukan kajian yang terbuka, transparan, dan objektif.
Dadan juga mengatakan, dengan implementasi teknologi yang memumpuni, implementasi B35 bisa dilakukan lebih cepat. Dadan bilang seharusnya implementasi yang mulai dilakukan di tahun ini adalah B30, namun di luar dugaan uji coba B35 selesai lebih cepat.
“B35 sebetulnya percepatan, karena di dalam program kami itu seharusnya B30, ya minimal B30. Jadi (implementasi B35) karena masih ada peluang untuk ditingkatkan, dan setelah dialkukan uji coba, ditambah lagi dukungan banyak pihak, mulai dari engine, bahan baku, hingga insentif,” kata dia.
https://money.kompas.com/read/2023/01/31/141642726/implementasi-b35-berlaku-besok-kementerian-esdm-lanjut-uji-coba-b40