Perusahaan-perusahaan tersebut masuk dalam daftar ASEAN Asset Class dengan menggunakan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2021. Ini merupakan penilaian corporate governance yang digagas oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF) dan Asian Development Bank (ADB).
Corporate Governance Expert yang mewakili Indonesia, Angela Simatupang mengatakan, hasil penilaian ACGS telah digunakan oleh berbagai organisasi untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tata kelola perusahaan tercatat di ASEAN.
Di Indonesia, penilaian dilakukan terhadap 100 emiten yang sudah mewakili 81,86 persen dari total kapitalisasi pasar BEI. Hasilnya, 9 perusahaan masuk ke dalam daftar ASEAN Asset Class, dengan 1 eiten masuk dalam kategori ASEAN Top 20 Publicly-Listed Companies (PLCs).
"Kita senang bahwa di tahun ini ada 1 perusahaan Indonesia yang masuk dalam ASEAN Top 20 PLCs, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk," ujar dia dalam Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021, Selasa (31/1/2023).
Adapun daftar 9 emiten yang masuk ke dalam daftar ASEAN Asset Class PLCs beserta nilainya adalah sebagai berikut:
"Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat praktik tata kelola yang baik dan pengungkapan sangat dipengaruhi oleh sikap dari manajemen puncak perusahaan daripada ukuran perusahaan," kata Angela.
Lebih lanjut Angela bilang, secara umum nilai rata-rata ACGS Indonesia menunjukkan kenaikan sebesar 9,3 persen. Namun kenaikan juga dicatatkan oleh negara lain.
"Sehingga kita terus memacu diri agar bisa bersaing dengan perusahaan publik di ASEAN," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2023/01/31/152450226/9-emiten-indonesia-masuk-daftar-asean-asset-class