"KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodebek di-review dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/2/2023).
"Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance," sambung dia.
Saat ini, progres konstruksi proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek telah mencapai 89,11 persen dan ditargetkan akan beroperasional pada Juli tahun ini.
LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi.
Sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis. Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di tiap rangkaiannya.
Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00-23.27 WIB, dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.
"KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat atas terjalinnya kerja sama yang baik selama ini. Sehingga diharapkan LRT Jabodebek dapat melayani pelanggan pada waktu yang telah ditentukan," pungkas Joni.
Sebelumnya, Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, kehadiran LRT Jabodebek dapat memangkas waktu perjalanan penumpang menuju Jakarta.
Kuswardojo mengatakan, dengan menggunakan LRT Jabodebek, perjalanan dari Stasiun Harjamukti Cibubur menuju Stasiun Dukuh Atas Jakarta membutuhkan waktu 37 menit. Sementara itu, perjalanan dari Dukuh Atas menuju Stasiun Jatimulya Bekasi membutuhkan waktu 40 menit.
https://money.kompas.com/read/2023/02/04/150000426/kai-libatkan-bpkp-untuk-audit-anggaran-pembangunan-lrt-jabodebek