Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Tertinggi Sejak 2013

"Pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen ini tertinggi sejak 2013 yang saat itu tumbuhnya 5,56 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (6/2/2023).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu juga sudah melampaui level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari nominal produk domestik bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK). 

Pada 2022, PDB berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp 19.588,4 triliun, lebih tinggi dari ADHB tahun 2019 yang sebesar Rp 11.710 triliun. Sementara PDB berdasarkan ADHK tercatat sebesar Rp 11.710,4 triliun di 2022, lebih tinggi dari ADHK di 2019 yang sebesar Rp 10.950 triliun.

"Sehingga secara nominal PDB sudah lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. PDB perkapita atas harga konstan juga sudah lebih tinggi dari 2019," katanya.

Pertumbuhan sektor industri

Margo menjelaskan, dari sisi produksi atau lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi 2022 utamanya ditopang pertumbuhan sektor industri sebesar 4,89 persen yang kontribusinya 18,34 persen terhadap PDB nasional.

Lalu ditopang sektor perdagangan yang tumbuh 5,52 persen dengan kontribusi 12,85 persen, pertanian tumbuh 2,25 persen dengan kontribusi 12,40 persen, pertambangan tumbuh 4,38 persen dengan kontribusi 12,22 persen, dan konstruksi tumbuh 2,01 persen dengan kontribusi 9,77 persen.

"Seluruh leading sector, yaitu industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi melanjutkan tren pertumbuhan positif," ujar Margo.

Meski begitu, transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum menjadi sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dengan masing-masing sebesar 19,87 persen dan 11,97 persen.

Pertumbuhan tinggi kedua sektor tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.


Konsumsi rumah tangga

Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 51,87 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93 persen.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga didorong peningkatan pendapatan masyarakat. Hal tersebut setidaknya ditunjukkan oleh kenaikan pajak karyawan atau PPh Pasal 21 tumbuh 18,36 persen.

"Pulihnya mobilitas mendorong aktivitas dunia usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata dia.

Selain itu, dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi tahun lalu juga didorong realisasi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,87 persen, ekspor tumbuh 16,28 persen, impor tumbuh 14,75 persen, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 5,64 persen.

"Kecuali untuk konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 4,51 persen di 2022," pungkas Margo.

https://money.kompas.com/read/2023/02/06/200000126/bps--pertumbuhan-ekonomi-indonesia-tahun-2022-tertinggi-sejak-2013

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke