Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar 12 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal Karyawannya pada 2023

Memasuki bulan kedua di tahun 2023, banyak perusahaan teknologi dunia yang terpaksa melakukan efisiensi dengan melakukan PHK massal.

Terbaru, produsen perangkat keras asal Amerika Serikat Dell Inc melakukan PHK massal kepada 6.650 karyawannya. Angka ini sekitar 5 persen dari total pekerja di perusahaannya.

Sedangkan, platform transfer uang online Paypal juga dikabarkan melakukan PHK massal kepada 2.000 karyawan. Angka ini sekitar 7 persen dari total keseluruhan karyawan PayPal.

Sebelumnya, perusahaan perangkat lunak asal Jerman SAP berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 3.000 karyawannya.

Berikut ini daftar perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan akan melakukan PHK di tahun 2023 ini.

1. Dell Inc

Produsen perangkat keras komputer Dell Inc yang berbasis di Amerika Serikat melakukan PHK massal kepada 6.650 karyawannya. Angka ini sekitar 5 persen dari total pekerja di perusahaannya.

PHK Dell terjadi akibat permintaan PC dan laptop yang mengalami perlambatan secara global. Perusahaan mencatat, pengiriman global PC turun 28 persen dari tahun ke tahun pada kuartal keempat tahun 2022.

Pengumuman PHK massal tersebut disampaikan melalui pengajuan Securities and Exchange Commission (SEC) atau, dokumen berisi aturan yang diserahkan perusahaan kepada otoritas bursa di AS.

2. Paypal

Platform transfer uang online PayPal mengumumkan PHK massal terhadap karyawannya. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden dan CEO PayPal, Dan Schulman, dalam sebuah pengumuman di blog resmi PayPal.

Menurut Schulman, pihaknya bakal melakukan layoff kepada 2.000 karyawan PayPal atau sekitar 7 persen dari total keseluruhan karyawan PayPal.

Schulman menjelaskan, PayPal terpaksa melakukan PHK untuk menyehatkan bisnis perusahaan, serta sebagai strategi "putar otak" untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang dihadapi mereka saat ini.

3. SAP

Perusahaan perangkat lunak asal Jerman SAP berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 3.000 karyawannya.

Hal ini terpaksa dilakukan sebagai bagian dari program restrukturisasi perusahaan. Dalam program restrukturisasi yang dilakukan, diperkirakan akan memengaruhi sekitar 2,5 persen dari basis karyawannya.

“Sementara kami tahu perubahan ini diperlukan, tidak pernah mudah untuk membuat keputusan yang memengaruhi kolega kami dengan cara ini,” kata Chief Executive SAP Christian Klein, dilansir dari Market Watch, Jumat (27/1/2023).

Adapun restrukturisasi dilakukan agar perusahaan lebih fokus pada area pertumbuhan strategis.

4. IBM

International Business Machines Corp atau IBM berencana melakukan PHK kepada 3.900 karyawannya.

Mengutip New York Times, CEO IBM Arvind Krishna mengatakan, pemangkasan sekitar 3.900 pekerjaan, mewakili 1,5 persen dari total tenaga kerja IBM.

Adapun penyebab PHK yang dilakukan IBM, merupakan dampak dari penjualan aset. Selain itu, bisnis IBM juga mengalami kesulitan saat ini.

“Kami akan mengambil mengalokasikan dana 300 juta dollar AS pada kuartal pertama untuk membayar biaya pesangon karyawan,” ungkap Krishna dalam konferensi pers kinerja keuangannya pada Rabu, (25/1/2023) waktu setempat.

5. Alphabet Inc

Induk perusahaan Google, Alphabet Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan pada Jumat (20/1/2023).

Dilansir dari Indian Express (21/1/2023), perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah mengumumkan akan mengurangi 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari keseluruhan tenaga kerja globalnya.

CEO Alphabet Inc Sundar Pichai mengatakan, keputusan untuk melakukan PHK karyawan secara besar-besaran merupakan hal yang sangat sulit. Kebijakan ini juga akan memengaruhi kinerja tim di seluruh perusahaan termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.

"Kami telah memutuskan untuk mengurangi sekitar 12.000 karyawan. Kami juga telah mengirimkan email terpisah kepada karyawan di AS yang terkena PHK. Sedangkan untuk karyawan di negara lain, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena ketentuan hukum yang berlaku di setiap negara tersebut,” tulisnya.

6. Spotify

Perusahaan aplikasi layanan musik serta podcast digital, Spotify, akhirnya mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya.

Ini disampaikan CEO Spotify Daniel Ek dalam situs resmi perusahaan. Dalam pengumuman tersebut disebutkan, Spotify akan memangkas 6 persen dari total karyawan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional. Daniel mengatakan, keputusan tersebut menjadi sulit, namun perlu diambil.

"Layaknya pemimpin lain, Saya berharap untuk mempertahankan tren baik dari pandemi, dan percaya bahwa bisnis global yang luas serta risiko yang lebih rendah terhadap dampak perlambatan iklan akan melindungi kami," ujar dia, dilansir dari CNN, Selasa (24/1/2023).

Asal tahu saja, perusahaan berbasis di Stockholm, Swedia, itu memiliki sekitar 9.800 karyawan secara global terhitung sampai dengan September 2022. Dengan asumsi jumlah karyawan tidak bertambah signifikan, maka PHK akan berdampak terhadap sekitar 588 karyawan.

7. Microsoft

Microsoft berencana melakukan PHK kepada 10.000 karyawannya sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas. CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, kondisi perusahaan tidak kebal terhadap ekonomi global.

“Tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan gravitasi di sini adalah pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan inflasi,” kata Nadella mengutip CNN, Kamis (19/1/2023)

Ia menambahkan, PHK juga dipicu dari perubahan permintaan dalam layanan digital sejak pandemi Covid-19, serta ketakutan akan resesi.

Berdasarkan pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Microsoft memiliki sekitar 221.000 karyawan penuh waktu secara global per 30 Juni 2022. Nadella mengatakan, lay off pegawai tersebut mewakili 5 persen dari total pekerja di perusahaan milik Bill Gates tersebut.

8. Verily

Anak usaha perusahaan teknologi Aphabet Inc yang bergerak di bidang penelitian kesehatan ini berencana memangkas 15 persen dari total karyawannya di awal 2023.

Mengutip CNBC, dalam email yang dikirimkan perusahaan kepada karyawan pada hari Rabu (11/1/2023), CEO Verily Stephen Gillett mengatakan perusahaan akan memberhentikan 15 persen stafnya dalam langkah restrukturisasi.

Adapun alasan PHK yang akan dilakukan kepada 240 karyawan tersebut, karena perusahaan berusaha untuk mandiri secara finansial dari perusahaan induk, Alphabet.

Sejak awal berdiri pada 2015, ini adalah PHK pertama yang menghantam perusahaan induk Google tersebut setelah gelombang PHK industri dan ketakutan akan resesi merebak.

9. Amazon

Dilansir dari CNN, Amazon berencana memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan karena prospek ekonomi global terus memburuk.

CEO Amazon Andy Jassy mengatakan, pemutusan hubungan kerja atau PHK massal ini akan berdampak pada beberapa tim misalnya departemen sumber daya manusia dan Toko Amazon.

"Di antara PHK yang kami lakukan pada bulan November, kami umumkan hari ini, kami berencana untuk mem-PHK lebih dari 18.000 pegawai," tulis Jassy.

Jumlah ini juga menjadi PHK terbesar sepanjang sejarah berdirinya Amazon. Adapun jumlah 18.000 karyawan yang akan di-PHK itu kurang lebih merepresentasikan 1,2 pesen dari total karyawan Amazon secara global.

10. ByteDance

Induk dari media sosial media TikTok, ByteDance melakukan PHK karyawannya dari berbagai departemen pada akhir tahun 2022, tetapi baru terendus awal tahun ini.

Dikutip dari South China Morning Post, perusahaan yang bermarkas di China ini sedang melakukan upaya untuk merampingkan operasi. Langkah tersebut telah memengaruhi karyawan di Douyin, TikTok versi China.

Meskipun tidak ada angka pasti terkait PHK ini, kemungkinan jumlahnya mewakili sebagian kecil dari tenaga kerja ByteDance yang memiliki lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia.

Pemutusan hubungan kerja biasanya dilakukan atas nama optimalisasi bisnis di sektor teknologi China dan juga merupakan praktik umum bagi pemberi kerja untuk memecat karyawan yang berkinerja buruk

11. Vimeo

Dilansir dari Techcrunch, Vimeo mengumumkan akan melakukan PHK karyawannya sebanyak 11 persen.

CEO Vimeo Anjali Sud mengatakan, pengurangan karyawan ini dilakukan karena kondisi ekonomi yang sedang tidak pasti.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit yang sangat memengaruhi kita masing-masing. Ini juga merupakan hal yang benar untuk dilakukan agar Vimeo menjadi perusahaan yang lebih fokus dan sukses," ujar dia.

Sempat diketahui, per Desember 2021, Vimeo tercatat memiliki 1.200 karyawan lebih. Namun jumlah ini semestinya berkurang setelah perusahaan memangkas 6 persen karyawan pada Juli 2022. Dengan begitu, ini bukanlah kali pertama Vimeo melakukan PHK. Tahun lalu, manajemen juga memangkas 6 persen karyawan.

12. Salesforce

Perusahaan perangkat lunak (software) Salesforce mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 10 persen dari karyawannya.

Dilansir dari CNN, Co-CEO Salaesforce Marc Benioff menjelaskan, perusahaan merekrut terlalu banyak karyawan ketika awal pandemi Covid-19. Namun begitu setelah pandemi mereda, ekonomi global justru anjlok dan berimbas ke bisnis perusahaan.

“Saat pendapatan kami dipercepat melalui pandemi, kami mempekerjakan terlalu banyak orang yang mengarah ke penurunan ekonomi yang sekarang kami hadapi, dan saya bertanggung jawab untuk itu.” kata dia.

Perusahaan tidak merinci berapa jumlah karyawan yang akan di PHK. Meskipun demikian, Namun, per Oktober 2022 lalu, Salesforce disebut memiliki 79.824 karyawan.

https://money.kompas.com/read/2023/02/07/132712126/daftar-12-perusahaan-teknologi-dunia-yang-phk-massal-karyawannya-pada-2023

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Rilis
Diskon Travel Fair Traveloka 50 + 30 Persen, Catat Tanggalnya

Diskon Travel Fair Traveloka 50 + 30 Persen, Catat Tanggalnya

Whats New
Emiten BALI Tebar Dividen Rp 127,25 Miliar

Emiten BALI Tebar Dividen Rp 127,25 Miliar

Whats New
Sasar Generasi Milenial, Perumnas Hadirkan Rumah dengan Harga Mulai Rp 400 Jutaan

Sasar Generasi Milenial, Perumnas Hadirkan Rumah dengan Harga Mulai Rp 400 Jutaan

Whats New
Hartono Bersaudara Salip Low Tuck Kwong dari Posisi Orang Terkaya Indonesia

Hartono Bersaudara Salip Low Tuck Kwong dari Posisi Orang Terkaya Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+