BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Generali
Salin Artikel

Ingin Perbaiki Keuangan di 2023? Ini 4 Hal yang Perlu Dilakukan

KOMPAS.com - Awal 2023 adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki kondisi keuangan. Terlebih, jika sepanjang tahun lalu, kondisi keuangan berantakan karena berbagai hal, seperti utang tak terkontrol, gaya hidup konsumtif, dan kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Untuk memperbaiki rencana keuangan di 2023, Anda bisa menerapkan prinsip budgeting 40-30-20-10. Prinsip ini membagi alokasi penghasilan bulanan dengan rincian 40 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk membayar cicilan dan utang, 20 persen untuk persiapan masa depan, dan 10 persen untuk kegiatan amal.

Agar lebih jelas, simak ulasan pembagian alokasi budgeting 40-30-20-10 berikut.

1. 40 persen penghasilan untuk kebutuhan hidup

Alokasi terbesar, yakni 40 persen dari penghasilan, perlu Anda alokasikan untuk kebutuhan hidup. Pertama-tama, alokasikan dana untuk keperluan primer, seperti biaya makan dan minum, belanja bulanan, transportasi, tagihan air dan listrik, internet, serta pulsa.

Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, Anda bisa mengalokasikan sisa anggaran untuk kebutuhan sekunder dan tersier. Sebagai contoh, langganan layanan video-on-demand, hobi, dan beli pakaian baru.

2. Bayar utang dan cicilan dari 30 persen penghasilan

Selanjutnya, gunakan 30 persen dari penghasilan untuk membayar cicilan. Angka ini mengacu pada batas atas besaran cicilan tiap bulan yang disarankan oleh ahli perencanaan keuangan. Cicilan ini termasuk kredit perumahan rakyat (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit peralatan elektronik, dan kredit lain.

Jika total jumlah cicilan tiap bulan melebihi angka 30 persen, kondisi keuangan Anda berpotensi kurang sehat. Oleh karena itu, usahakan kredit yang Anda cicil tiap bulan tidak melebihi bujet 30 persen dari penghasilan.

3. Persiapkan 20 persen penghasilan untuk masa depan

Siapkan 20 persen penghasilan Anda untuk masa depan, seperti tabungan, investasi, dana darurat, serta asuransi. Adapun keempat dana masa depan ini punya tujuan berbeda.

Tabungan merupakan dana yang disimpan untuk suatu rencana di masa depan, seperti membeli rumah, kendaraan, serta gawai.

Investasi adalah tabungan jangka panjang, seperti deposito, saham, reksa dana, serta emas. Nilai dana yang diinvestasikan punya potensi bertambah tiap bulan dan tahun—meski juga terdapat risiko berkurang, tergantung profil risiko instrumen investasi.

Lantaran punya potensi bertambah nilai pada masa depan, investasi cocok digunakan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak serta dana pensiun.

Kemudian, dana darurat merupakan dana persiapan untuk berjaga-jaga bila terjadi musibah. Contohnya, biaya perbaikan rumah dan kendaraan atau membeli gadget baru karena hilang.

Sementara, asuransi merupakan pertanggungan yang diberikan oleh penyedia layanan setelah Anda membayar iuran atau premi bulanan sesuai perjanjian. Asuransi kesehatan, misalnya, memberikan pertanggungan kepada Anda dan keluarga ketika menjalani rawat jalan, rawat inap, serta tindakan medis di rumah sakit.

Selain asuransi kesehatan, ada pula asuransi jiwa. Asuransi ini penting dimiliki sebagai perlindungan finansial keluarga dalam bentuk uang pertanggungan yang akan dibayarkan saat tertanggung meninggal dunia. Besaran uang pertanggungan ini sesuai dengan yang tertera dalam polis.

Salah satu asuransi jiwa yang dapat menjadi pilihan adalah Alive dari PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Mengusung kampanye #UntukDirikuYangBaru di 2023, Alive menyediakan layanan asuransi jiwa online, mulai dari beli polis hingga cek premi, yang cocok untuk generasi muda.

Alive dari Generali merupakan asuransi jiwa murah yang memiliki beberapa kelebihan, seperti pendaftaran mudah secara online, premi mulai dari Rp 5.000 per hari*, serta pemilik asuransi online ini memiliki opsi pembayaran dari 4 sampai 10 tahun* untuk mendapatkan proteksi sampai dengan 10 tahun.

Tertanggung dan seluruh anggota keluarganya juga bisa menikmati fasilitas telemedisin secara gratis. Adapun Alive akan memberikan uang pertanggungan 100 persen ketika pemilik asuransi meninggal dunia*.

Jika tertanggung dalam keadaan sehat pada akhir masa polis atau tahun ke-10, Alive dari Generali memberikan manfaat 110 persen premi kembali* dari premi yang telah dibayarkan. *Syarat dan ketentuan berlaku sesuai dalam ketentuan dalam polis. Pelajari di alive.generali.co.id/produk.

Karena punya peran penting bagi masa depan, jangan lupa memasukkan asuransi jiwa sebagai salah satu pos pada dana masa depan, ya.

4. Gunakan 10 persen penghasilan dengan berbagi

Aturan budgeting terakhir adalah menggunakan 10 persen penghasilan untuk kegiatan sosial bermanfaat. Berapa pun penghasilan Anda, upayakan untuk menyisihkan 10 persen penghasilan untuk kebaikan, seperti berbagi kepada orangtua, keluarga, serta orang lain yang membutuhkan.

Itulah empat cara alokasi penghasilan bulanan sesuai prinsip 40-30-20-10. Setelah menerapkan prinsip tersebut, jangan lupa untuk melakukan evaluasi tiap bulan agar kondisi keuangan semakin membaik.

Untuk urusan asuransi jiwa, percayakan kepada Alive dari Generali yang cocok menjadi pilihan asuransi milenial. Informasi lengkap serta pendaftaran online bisa mengunjungi laman https://alive.generali.co.id/.

https://money.kompas.com/read/2023/02/08/132200226/ingin-perbaiki-keuangan-di-2023-ini-4-hal-yang-perlu-dilakukan

Bagikan artikel ini melalui
Oke