Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Ekonomi Indonesia 2023 Bisa Tetap di Atas 5 Persen? Simak Pandangan Para Ekonom Ini

Capaian itu melampaui konsensus pasar yang memperkirakan tumbuh di 4,9 persen-5,29 persen.

Apakah Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan di kisaran 5 persen?

Pemerintah dalam APBN 2023 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Tetapi, banyak pihak yang memandang angka itu merupakan target yang tinggi di tengah risiko pelemahan ekonomi global tahun ini.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai, ekonomi RI akan tumbuh di 5,04 persen pada tahun ini. Hal itu mengingat masih adanya bayang-bayang pelemahan ekonomi global dan tren penurunan harga komoditas yang akan mempengaruhi perekonomian nasional.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun secara terkendali menjadi 5,04 persen pada tahun 2023," ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (9/2/2023),

Menurut dia, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan besar akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik, karena kegiatan ekspor diperkirakan akan melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global.

Pembukaan kembali ekonomi China usai kebijakan zero-Covid dicabut memang dapat menopang permintaan, namun pelemahan harga komoditas masih rentan berlanjut di tengah prospek peningkatan pasokan dan penurunan permintaan negara-negara Barat.

"Ketidakpastian ekonomi global masih membayangi di tahun 2023 meski sudah menunjukkan tanda-tanda mereda," jelas Faisal.

Sementara itu, ekonom BCA dalam analisisnya memperkirakan ekonomi Indonesia tidak tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun ini, melainkan di angka 4,74 persen.

Pasalnya, meskipun konsumsi domestik cukup kuat dan inflasi yang terjaga mendorong kepercayaan konsumen dan dunia usaha, namun ketidakpastian global masih akan membayangi perekonomi Indonesia.

"Untuk saat ini, kami mempertahankan prospek pertumbuhan PDB kami untuk tahun 2023 sebesar 4,74 persen, meskipun dengan potensi kenaikan yang mengejutkan," sebutnya.

Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) dan pemulihan ekonomi China memang membuat adanya harapan pemulihan ekonomi global dan mendorong kenaikan harga komoditas. Namun harapan itu masih bergantung pada kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed ke depannya.

Selain itu BI kemungkinan akan tetap waspada, mempertahankan sikap moneter pro-stabilitas sejalan dengan The Fed, dan prospek pembaruan kebijakan akomodatif (di luar kebijakan makroprudensial) tetap terbatas untuk periode yang akan datang.

Di sisi lain, Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana meyakini ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,3 persen di 2023, sejalan dengan target yang ditetapkan pemerintah.

Menurut dia, perekonomian Indonesia dapat mempertahankan pemulihan yang kuat di sepanjang 2022. Pemulihan itu ditopang permintaan domestik yang kuat, aktivitas manufaktur yang ekspansif, hingga kinerja net ekspor yang kuat.

Wisnu pun memperkirakan, pemulihan permintaan domestik yang solid akan berlanjut tahun ini. Dukungan kuat dari tabungan domestik serta mobilitas akan membantu mencairkan permintaan yang terpendam.

"Kami yakin PDB Indonesia, sekali lagi, akan tumbuh sebesar 5,3 perse pada tahun 2023," ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/02/09/140900926/apakah-ekonomi-indonesia-2023-bisa-tetap-di-atas-5-persen-simak-pandangan-para

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke