Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Prospek Reksadana Berbasis ESG di 2023?

Direktur BNP Paribas AM Maya Kamdani mengatakan, reksadana ESG akan menjadi aset investasi yang menarik di tahun 2023. Sebab, reksadana terdiri dari beberapa diversifikasi instrumen yang membuatnya pergerakannya cenderung stabil.

“Bayangkan jika diversifikasi itu dinilai juga dengan ESG scores. Tidak hanya akan menguntungkan investor, tetapi juga stabilitas perusahaan itu secara keseluruhan,” kata Maya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/3/2023).

Maya mengatakan, jumlah ESG-related index secara global meningkat. Pada 2021, jumlahnya naik sebanyak 43,5 persen secara global. Sementara, pada 2022, jumlah indeksnya naik 55 persen secara global, dengan total lebih 50.000 indeks secara global di seluruh kelas aset.

AUM pada dana kelolaan ESG secara global juga diperkirakan melebihi 41 triliun dollar AS di tahun 2022 dan 50 triliun dollar AS di tahun 2025, atau sepertiga dari dana kelolaan global.

“Kinerja kumulatif indeks berbasis ESG juga lebih baik dibandingkan non-ESG, dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah selama masa pandemi,” kata dia.

Menurut Maya, prospek indeks Sustainable and Responsible Investment (SRI) KEHATI secara jangka panjang masih baik.

Berdasarkan catatan BNP Paribas, volatilitas indeks SRI KEHATI selama periode 2019–2022 sebesar 22,77 persen. Lalu, volatilitas IDX ESG Leaders pada periode yang sama sebesar 21,79 persen.

Sementara, indeks LQ45 pada periode tersebut sebesar 22,87 persen dan IDX30 sebesar 23,17 persen.

“Ada yang namanya risk adjusted return. Jika kinerjanya baik ditambah dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah, tentu lebih optimal untu investor. Ini yag bisa ditawarkan oleh indeks berbasis ESG,” pungkas dia. (Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Menilik Prospek Reksadana ESG di Tahun 2023

https://money.kompas.com/read/2023/03/02/210613826/bagaimana-prospek-reksadana-berbasis-esg-di-2023

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke