Rafli mengatakan, mundurnya perusahaan asal AS itu melalui surat yang dikirimkan ke pemerintah Indonesia. Namun demikian, proyek hilirisasi dipastikan tetap berjalan, meskipun Air Products mundur.
“Mengenai projek hilirisasi, ada surat Air Products mundur sejaih ini kami belum klarifikasi dan kami sudah komunikasi dengan pihak terkait. Kami tetap lanjutkan proyek ini, dan jalankan mandat pemerintah,” kata Rafli.
Sebagai informasi, Air Products and Chemicals Inc membentuk konsorsium bersama dengan PTBA dan juga PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan perusahaan patungan yang fokus pada bisnis pengolahan batu bara dan produk turunan batu bara di Sumatera Selatan (Sumsel).
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk melakukan hilirisasi batu bara. Dia memasrikan mundurnya Air Products tidak mengganggu rencana tersebut.
“Kami di PTBA sudah siapkan kawasan ekonomi khsusus untuk hilirisasi sampai saat ini pembebasan lahan sudah kami lakukan, kami sudah siapkan lahan dan perizinan sudah didapat,” kata Arsal.
Arsal mengatakan, pihaknya tidak hanya melakukan hilirisasi batu bara saja di lokasi itu, tapi juga turunan lainnya, seperti gasifikasi. Dia mengatakan, proses gasifikasi, sampai dengan saat ini pihaknya tetap konsisten mendukung tugas dari pemerintah.
“Apa yang ditugaskan pemerintah, melalui hilirisasi kita akan mendukung. Jadi, dari desain sudah kami siapkan kawasan untuk yang melakukan hilirisasi, dan sekarang sudah menjadi kawasan ekonomi hilirisasi,” lanjut dia.
Dia mengatakan, kawasan itu nantinya akan benar-benar digunakan untuk hilirisasi batu bara hingga gasifikasi. Saat ini juga pihaknya tengah mencari patner strategis untuk mengembangkan proyek hilirisasi ini.
“Saat ini kami sudah persiapkan tinggal proses selanjutnya kami tindakanjuti cari partner strategi kembangkan hilirisasi ini,” ungkap Arsal.
https://money.kompas.com/read/2023/03/09/164000726/air-products-hengkang-ptba--proyek-gasifikasi-tetap-lanjut