Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tambah Peralatan Baru, TPK Koja Gelontorkan Rp 803 Miliar

General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan, unit usaha PT Pelindo (Persero) itu akan berinvestasi dengan membeli sejumlah peralatan baru dan memperdalam kolam di dermaga Koja agar kapal-kapal besar bisa bersandar di sana.

“Kami menargetkan arus barang (throughput) sebesar 986.039 TEUs pada 2025. Tender peralatan baru ini akan dilakukan pada awal tahun 2023 dengan nilai investasi Rp 803 miliar,” kata Indra Hidayat Sani dalam siaran pers, Jumat (10/3/2023).

Juru Bicara TPK Koja Safuan menambahkan, tujuan investasi baru ini adalah untuk memperbarui peralatan dengan yang lebih modern, lebih efisien dari sisi energi, dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Peralatan baru tersebut akan ditenagai dengan listrik, tidak lagi berbahan bakar fosil.

Selain itu, sebagian crane milik Koja sudah berumur lama dan memiliki kapasitas yang terbatas. Tiga QCC (Quay Container Crane) jenis Panamax yang dimiliki Koja memang sudah tidak memadai lagi karena tidak bisa menurunkan atau menaikkan kontainer ke kapal-kapal besar yang memiliki stack (tumpukan) peti kemas tinggi.

Dua dari tiga QCC Panamax akan diganti dengan jenis terbaru New Super Post Panamax. Koja akan membeli satu lagi New Super Post Panamax, sehingga Koja pada 2024 nanti memiliki total delapan QCC.

Crane baru ini juga memiliki kapasitas yang lebih besar, yakni 189.098 TEUs per tahun, sementara kapasitas Panamax hanya 132.068 TEUs. Utilisasi crane baru ini juga bisa ditingkatkan sampai 90 persen, sedangkan Panamax hanya 65 persen.

Dengan tambahan tiga QCC baru tersebut, kapasitas Koja akan mencapai 1.293.671 TEUs atau 862.448 peti kemas berukuran 20 kaki per tahun. Sebelumnya, kapasitas terminal yang memiliki panjang dermaga 650 meter adalah 1.293.671 TEUs atau 660.343 peti kemas. Tiga unit QCC itu diharapkan bisa tiba di Koja pada Semester II Tahun 2024.

Selain QCC, Koja juga akan mendatangkan empat unit e-RTG (Rubber-Tyred Gantry) listrik, serta enam unit Head Truck (Chassis) dan satu unit Reach Stacker. Derek yang dipakai di Container Yard ini akan tiba lebih cepat, yakni pada Triwulan II Tahun 2024.

“Dengan tambahan ini, Koja akan memiliki 29 RTG, 26 di antaranya siap operasional, sehingga kapasitas lapangan penumpukan kontainer akan menjadi 845.001 boks atau 1.267.501 TEUs,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/03/10/171100026/tambah-peralatan-baru-tpk-koja-gelontorkan-rp-803-miliar

Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke