Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Panen Raya, Jokowi Minta Bapanas Jaga Keseimbangan Harga Gabah

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku puas dengan rata-rata produktivitas gabah di Kabupaten Ngawi yang mencapai 10,5 ton per hektar.

Oleh sebab itu dia meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah ini penting dilakukan agar Bulog mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan wajar.

"Yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya cost produksi yang telah dikeluarkan oleh para petani. Panen raya kalau tidak dijaga harganya jatuh baik gabahnya maupun berasnya. Jadi harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan (Bapanas) sehingga pembelian Bulog menjadi jelas," ujar Presiden Jokowi saat menghadiri panen raya padi di Ngawi, Jawa Timur, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Minggu (12/3/2023).

Menurut Presiden Jokowi, penentuan harga gabah memang sulit dilakukan mengingat harus menghitung dulu jumlah untung dan rugi dari hasil produksi. Jangan sampai, kata dia, petani, pedagang maupun masyarakat rugi akibat harga di petani rendah, namun pembelian di masyarakat tinggi.

"Memang yang sulit itu pemerintah menyeimbangkan harga di petani wajar. Artinya petani dapat keuntungan harga, di dagang wajar artinya pedagang juga dapat keuntungan harga dan di konsumen atau masyarakat seperti itu juga. Ini tidak gampang," katanya.

Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 334.000 ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG. Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 41.000 hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) juga mengatakan, penanaman serentak perlu dilakukan mengingat bulan depan sawah-sawah di Indonesia akan menghadapi musim kemarau alias musim kering. Dia ingin masalah cuaca menjadi perhitungan matang untuk melakukan percepatan penanaman.

"Saya berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini hujan masih ada sehingga anomali cuaca ini harus kita perhitungkan," ujarnya.

Mentan SYL menyebutkan, produksi padi di Kabupaten Ngawi terbilang tinggi jika dibanding dengan daerah lainnya yang hanya 6 ton per hektar. Padahal lahan di di sana bukan sawah irigasi karena hanya mengandalkan pompa air.

"Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thrasher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combie dan kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana KUR. Bahkan penggilingan padi harus dibina dengan baik dan menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya agar kualitas beras yang dihasilkan juga bagus," ucapnya.

Sebagai informasi, luas panen pada Maret 2023 di Kabupaten Ngawi sendiri 32.676 hektar dari luas panen Provinsi Jawa Timur 375.403 hektar. Harga gabah saat ini di Kabupaten Ngawi untuk panen secara manual Rp 4.700 sampai 4.900 per kikogram sementara yang menggunakan combine harvester Rp 5.000 sampai Rp 5.500 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2023/03/12/101000426/ada-panen-raya-jokowi-minta-bapanas-jaga-keseimbangan-harga-gabah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke