Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Smelter Nikel di Kolaka Ditargetkan Rampung pada 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) tengah membangun pabrik pemurnian (smelter) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar 2,3 juta dollar AS. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Kebijakan hilirisasi mineral yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Direktur PT CNI Group Derian Sakmiwata mengatakan, permintaan pasokan nikel yang tinggi dari industri kendaraan listrik dunia sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik membuat kebijakan hilirisasi nikel menjadi pilihan yang tepat.

"Kami mendukung penuh kebijakan hilirisasi Presiden Jokowi ini. Kami bertekad untuk menjadi pemain integral dalam upaya Indonesia untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterai global. Karena itu, target pasar untuk produk turunan nikel dan cobalt yang dihasilkan dari smelter kami nantinya akan menyasar Eropa, Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan India,” ujar Derian dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/3/2023).

Untuk mendukung program hilirisasi nikel tersebut, CNI tengah membangun smelter. Smelter yang sedang dibangun akan menggunakan 2 teknologi utama, yaitu teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 4×72 MVA, terdiri dari 4 Iajur produksi untuk mengolah bijih Nikel Saprolite dan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih Nikel Limonite (Bijih Nikel kadar lebih rendah) untuk menghasilkan baterai kendaraan listrik.

"Smelter RKEF untuk lajur pertama kami targetkan selesai 2024, sedangkan HPAL kami targetkan selesai dan mulai produksi pada 2026,” kata Derian.

Derian merincikan, total kapasitas produksi dari smelter nikel RKEF ini nantinya dapat menghasilkan sekitar 252.000 ton Ferronickel (FeNi) dengan kandungan 22 persen nikel atau sejita 55.600 ton nikel di dalamnya.

Sedangkan dari pengolahan HPAL akan memiliki kapasitas produksi sebesar 308.000 ton dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang di dalamnya terkandung 120.000 ton Logam nikel dan lebih dari 12.500 ton cobalt.

“Produk FeNi ini dapat diolah lebih Ianjut untuk memproduksi Stainless Steel dan produk turunannya. Sementara MHP merupakan produk antara untuk diolah Lebih lanjut menjadi nickel sulphate yang merupakan bahan baku utama prekursor baterai (material katoda)," kata dia

"CNI saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk mengolah lebih lanjut FeNi menjadi Nickel matte dan Nickel Sulphate, serta mengolah lebih kanjut MHP menjadi Nickel Sulphate. Selanjutnya Nickel Sulphate dari 2 jalur produksi tersebut akan diolah menjadi prekursor yang merupakan bahan baku utama baterai (material katoda dan anoda baterai),” sambungnya.

Derian menyampaikan, CNI Group menerapkan prinsip Environment, Social and Governance (ESG). CNI berkomitmen untuk mengupayakan kegiatan produksi yang hijau dengan jejak karbon serendah mungkin.

“Kami berkomitmen penuh pada praktik berkelanjutan dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, mendukung Net Zero Emission pada tahun 2060 dan ikut ambil bagian dalam upaya mempercepat transisi energi hijau dan menghasilkan green product. Tentunya, CNI Group akan melakukan assessment terhadap jejak karbon untuk semua aktifitas, mulai dari aktifitas pertambangan sampai dengan pemurnian nikel dan kobalt,” paparnya.

Menurut Derian,  CNI Group dalam mewujudkan hilirasi nikel melalui pembangunan smelter sangat tidak mudah, karena membutuhkan pendanaan yang tidak kecil. Namun dengan dukungan pemerintah dan perbankan nasional termasuk BUMN, proyek smelter CNI Group akhirnya terwujud.

“Kami mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah dan sindikasi bank nasional seperti Bank Mandiri, Bank BJB, dan Bank Sulselbar dalam memberikan pembiayaan untuk pembangunan smelter line 1 RKEF CNI Group. Selain itu, peran PLN juga sangat penting dalam menjamin pasokan listrik bagi smelter kami baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang,” imbuhnya.

https://money.kompas.com/read/2023/03/12/104000526/smelter-nikel-di-kolaka-ditargetkan-rampung-pada-2024

Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke