Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Impor Sepatu Bekas dari Singapura, Menperin: Harusnya Didaur Ulang Malah Masuk Indonesia

Dia menjelaskan berdasarkan hasil koordinasi tersebut diketahui bahwa sepatu yang masuk ke Indonesia adalah sepatu yang merupakan sumbangan dari masyarakat kepada pemerintah Singapura dimana pemerintah Singapura memiliki program untuk mendaur ulang.

Namun sayangnya, sepatu-sepatu sumbangan tersebut malah lolos ke pasar Indonesia.

"Jadi ini juga perhatian kepada Pemerintah Singapura dan sudah berkoordinasi, agar supaya program itu jangan bocor ke Indonesia yang dikirim sepatu bekas yang seharusnya dirycle malah masuk ke Indonesia. Tentu ini ilegal, kita bongkar," kata Menperin Agus saat dtemui di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Menurut Agus, masuknya sepatu bekas impor tersebut adalah ilegal. Apalagi saat ini industri alas kaki sedang dibayang-bayangi dengan potensi PHK karena adanya penurunan permintaan.

Agus menambahkan, meskipun sepatu belum masuk dalam jenis pakaian bekas yang masuk daftar larang terbatas atau Lartas untuk dimpor, pihaknya akan tetap membongkar persoalan itu.

"Kita memang tidak ada lartas tapi itu harus jadi perhatian kita, karena itu yang ingin saya bongkar," ujarnya.

Menperin Agus menilai impor ilegal tersebut sudah termasuk skandal besar lantaran menggoyangkan bisnis industri alas kaki di Tanah Air.

Adapun salah satu negara asal pengimpor sepatu ilegal tersebut disebut-sebut adalah Singapura. Oleh sebab itu Menperin Agus berharap agar Pemerintahan Singapura mau bekerjasama membantu impor ilegal tersebut diusut tuntas.

"Iya, makanya pemerintah Singapura juga harus bisa membantu kami untuk membongkar itu. Kita akan koordinasi, saya sudah bicara dengan kemendag untuk segera menyelesaikan masalah ini, juga bea cukai," ujar Menperin saat ditemui Kompas.com di acara Ifex 2023, Kamis (9/3/2023).

https://money.kompas.com/read/2023/03/14/140000026/soal-impor-sepatu-bekas-dari-singapura-menperin--harusnya-didaur-ulang-malah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke