Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Jangan Hanya Fokus pada Pencapaian Diri Sendiri, Jadilah Kolaborator"

Dia mengatakan, banyak orang mengetahui cara berkolaborasi lintas tim, dan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dibandingkan mereka yang tidak melakukan kolaborasi.

“Ketika orang-orang muda meminta nasihat karir kepada saya, saya selalu memberi tahu mereka: 'Jangan hanya fokus pada pencapaian Anda sendiri. Jadilah kolaborator',” kata Gardner mengutip CNBC.

Gardner mengatakan, terdapat keuntungan keterampilan dalam berkolaborasi. Dalam hal perekrutan misalnya, kolaborator yang cerdas adalah kandidat yang sangat diinginkan. Mereka memberikan hasil berkualitas lebih tinggi, dipromosikan lebih cepat, lebih diperhatikan oleh manajemen senior, dan memiliki klien yang lebih puas.

“Tapi inilah yang paling mengejutkan saya, keterampilan kolaborasi sangat jarang, terutama di kalangan pria,” kata dia.

Studi McKinsey pada 2021 menemukan bahwa pemimpin wanita dua kali lebih mungkin menghabiskan banyak waktu untuk upaya kolaboratif yang berada di luar pekerjaan formal mereka, dibandingkan dengan pria pada level yang sama.

Lalu, bagaimana menjadi kolaborator yang luar biasa? Gardner mengatakan, menjadi kolaborator tidaklah mudah. Tapi tujuan utamanya sederhana yakni menyatukan orang untuk memecahkan masalah dan mempelajari sesuatu yang baru. Adapun caranya sebagai berikut:

1. Menjadi pemimpin yang inklusif

Terlepas Anda adalah pemimpin proyek atau bukan, ambil langkah untuk menyatukan beragam orang. Melalui pola pikir yang berbeda, akan menambah pembelajaran bagi diri Anda.

“Setiap orang memiliki pemikiran berbeda. Mereka mengetahui sesuatu yang berbeda yang tidak Anda ketahui, dan Anda dapat belajar banyak dari mereka,” ujar Gardner.

Gardner menyebut, sikap kolaboratif seharusnya tidak hanya memiliki domain pengetahuan yang berbeda. Tapi juga harus mewakili latar belakang profesional, usia, dan pengalaman hidup yang berbeda.

2. Tunjukkan penghargaan dan pengakuan

Sebuah studi terobosan oleh profesor Harvard Business School Boris Groysberg menemukan bahwa pekerja, terutama laki-laki, sering menganggap remeh jaringan profesional mereka. Dia bilang, selama wawancara kerja, laki-laki sering gagal menghargai dukungan yang mereka terima dari rekan mereka.

“Ini karena mereka percaya bahwa mereka lebih mandiri dan 'portabel' daripada yang sebenarnya. Hal ini sering kali menjadi pemecah kesepakatan, bagi manajer perekrutan,” ungkap Gardner.

Bahkan Claire Hughes Johnson, mantan VP Google selama 10 tahun, mengatakan dia mencari kesadaran diri dan keterampilan kolaborasi "sebelum hal lain" yang ada dalam diri karyawan diperusahaannya.

3. Minta bantuan

Jika Anda bertanggung jawab untuk menyajikan laporan penjualan setiap minggu, tetapi melakukannya sendiri, itu bisa menunjukkan pendapat Anda adalah yang paling berharga. Namun, jika Anda menghubungi pakar di berbagai departemen untuk menanyakan pendapat, poin data Anda kemungkinan akan lebih menarik.

Jangan lupa sebutkan nama-nama yang berkontribusi, serta keahliannya. Ini akan membuat laporan Anda lebih dipercaya.

4. Sumber keramaian

Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk untuk belajar tanpa harus menjadi bagian dari setiap tim dinilai cukup penting bagi Gardner. Penelitian Gardner menemukan bahwa keinginan untuk belajar sering menjadi pendorong komitmen sukarela.

Komunitas yang dibuat melalui Slack dan grup massanger serupa adalah cara yang bagus untuk memacu bentuk kolaborasi virtual, berbagi pengetahuan, dan distribusi pengetahuan.

5. Berbagi data

Ketika membagikan data kepada publik, akan membuat informasi penting dapat lebih mudah diakses, dan dengan demikian membuat proses inklusi lebih transparan. Tapi Gardner menekankan, harus ada pertimbangkan data mana yang harus dibagikan, kapan, serta bagaimana.

“Intinya bukan untuk menyembunyikan data, melainkan untuk membuatnya dapat diakses dan bermanfaat bagi audiens tertentu,” kata Gardner.

https://money.kompas.com/read/2023/03/15/090000626/-jangan-hanya-fokus-pada-pencapaian-diri-sendiri-jadilah-kolaborator-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke