Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah dan IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Dilansir dari data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.690,2 atau naik 48,38 poin (0,73 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.641,81.

Sebanyak 276 saham melaju di zona hijau dan 142 saham di zona merah, sedangkan 288 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 993 miliar dengan volume 2,4 miliar saham.

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Strait Times 1,7 persen, Nikkei 0,24 persen, Shanghai Komposit 0,56 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,3 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Selasa juga hijau, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 1,06 persen, S&P 500 naik 168 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga melesat 2,4 persen.

Sebelumnya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya yang mengatakan, fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak emiten dalam IHSG sehingga hal ini juga turut memberikan sentimen terhadap emiten-emiten yang berkaitan dengan harga komoditas.

“Namun, kestabilan perekonomian yang terlihat dari data terlansir dapat memberikan sentimen yang dapat menopang pola gerak IHSG, sedangkan jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil, hal ini tentunya akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.367 per dollar AS, atau naik 10 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15. 387 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rilis data inflasi konsumen AS bukan Februari kemarin yang menunjukkan angka inflasi yang lebih rendah dari sebelumnya menambah ekspektasi pasar bahwa the Fed mungkin tidak akan agresif menaikkan suku bunga acuannya lagi.

Inflasi menjadi pertimbangan utama the Fed dalam menaikkan suku bunga nya sejak tahun lalu. Meskipun angkanya masih jauh dari target 2 persen, di tengah krisis perbankan AS saat ini The Fed bisa mengerem laju kenaikan suku bunganya.

“Sebagian pelaku pasar ada yang mengambil sikap keluar dari aset berisiko sambil mengevaluasi perkembangan masalah kebangkrutan tersebut. Ini bisa menahan penguatan rupiah yang termasuk aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, sentimen dari dalam negri, hasil surplus neraca perdagangan RI bulan Feb mungkin bisa juga membantu penguatan rupiah. Dia memperkirakan rupiah berpeluang menguat ke arah support Rp 15.330 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.400 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/03/15/093259126/rupiah-dan-ihsg-melaju-di-zona-hijau-pagi-ini

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke