NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 6 persen ke level terendah dalam setahun pada perdagangan Rabu (15/2/2023) waktu setempat.
Penurunan harga minyak dunia itu dipengaruhi kegelisahan atas Credit Suisse yang membuat pasar dunia ketakutan dan mengimbangi ekspektasi pemulihan permintaan minyak China.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup turun 6,6 persen atau 5,11 dollar AS menjadi sebesar 72,34 dollar AS per barrel.
Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April 2023, ditutup turun 6,8 persen atau 4,86 dollar AS menjadi sebesar 66,48 dollar AS per barrel.
Kedua harga acuan minyak dunia tersebut mencapai level terendah sejak Desember 2021, dan telah jatuh selama tiga hari perdagangan berturut-turut.
Kondisi Credit Suisse membuat pasar dunia ketakutan, setelah investor terbesarnya, Saudi National Bank (SNB), menyatakan tidak bisa memberi lebih banyak bantuan keuangan kepada bank asal Swiss itu.
Kondisi itu membuat saham Credit Suisse anjlok ke titik terendah sepanjang masa pada Rabu kemarin, dan ekuitas Eropa lainnya ikut merosot. Sebelumnya saham Credit Suisse juga sudah anjlok terseret masalah kolapsnya bank di Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank (SVB).
"Kami benar-benar telah melihat pasar minyak memisahkan diri dari persoalan persediaan minyak, tetapi lebih fokus pada risiko kehancuran ekonomi global yang lebih besar," kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group.
Sementara itu, Senior Vice President of Trading di BOK Financial, Kissler menilai, tekanan berat pada saham AS menambah likuidasi dana dalam minyak mentah.
Di sisi lain, dollar AS juga menguat terhadap sekeranjang mata uang, membuat harga minyak mentah jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Harga minyak dunia telah menguat sebelumnya pada angka yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi China meningkat dalam dua bulan pertama tahun 2023, setelah berakhirnya langkah-langkah pengendalian Covid-19 yang ketat.
Sementara itu, stok minyak mentah AS juga naik 1,6 juta barrel dalam sepekan hingga 10 Maret menjadi 480,1 juta barrel, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan naik 1,2 juta barrel.
Namun pergerakan harga minyak dunia saat ini lebih dipengaruhi kekhawatiran terhadap sektor perbankan, dibandingkan kondisi pemulihan China dan pasokan minyak mentah.
Pada perdangan Selasa harga minyak mentah Brent dan WTI sudah anjlok lebih dari 4 persen ke posisi terendah dalam tiga bulan.
Minyak tertekan kekhawatiran bahwa jatuhnya SVB pada pekan lalu dan kegagalan bank AS lainnya dapat memicu krisis keuangan, yang kemudian akan membebani permintaan bahan bakar.
https://money.kompas.com/read/2023/03/16/094000526/harga-minyak-dunia-anjlok-lebih-dari-6-persen-level-terendah-dalam-setahun