Hal itu karena emas disebut sebagai instrumen investasi yang tahan terhadap inflasi.
Vice President Innovation Center PT Pegadaian Widodo Darojatun mengatakan, secara umum emas akan punya daya tahan terhadap inflasi.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Indonesia Industry Outlook (IIO) 2023 yang diadakan pada 15-16 Maret 2023.
“Sebab by nature uang akan terinflasi. Orang zaman dulu, aset fisik menjadi pegangan. Supaya harga aset enggak berkurang nilainya. Tapi jika properti itu harganya mahal. Maka banyak yang pilih emas,” ujar dia dalam keterngan resmi, dikutip Kamis (16/3/2023).
Ke depan sebut dia, satuan kepemilikan emas akan semakin banyak. Sebab harga emas sangat terjangkau dibandingkan investasi lain, seperti properti.
Dengan kata lain harga yang jauh lebih murah menjadi keunggulan dari emas.
“Kalau produknya affordable maka banyak yang akan akses termasuk segmen bawah,” imbuh dia.
Selain karena harga terjangkau, ia bilang, kepemilikan emas akan semakin fraksional. Artinya, tidak harus dimiliki dalam jumlah besar.
“Tren investasi di emas akan terus terjadi. Investasi emas kepemilikannya juga akan semakin fraksional. Mereka akan memiliki emas dalam jumlah yang kecil. Jadi aset yang tahan inflasi ini akan semakin mudah dimiliki dan semakin menjadi tren,” terang Widodo.
Ia bilang, Pegadaian sendiri telah memiliki kompetensi dalam pengelolaan emas.
Caranya, dengan adopsi tabungan emas yang semakin tinggi, dan jumlah kepemilikan emas yang dimungkinkan bisa diperkecil.
Dengan tren seperti itu, Pegadaian yakin untuk mengarungi tahun 2023.
https://money.kompas.com/read/2023/03/16/174000726/emas-diprediksi-bakal-jadi-pilihan-investasi-2023