Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada Februari lalu tingkat suku bunga kredit perbankan mencapai 9,34 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding posisi bulan sebelumnya sebesar 9,25 persen.
"Suku bunga kredit Februari 2023 juga tetap kondusif mendukung permintaan kredit, yakni 9,34 persen," kata dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (16/3/2023).
Sementara itu, tingkat suku bunga deposito 1 bulan perbankan sampai dengan akhir Februari mencapai 4,12 persen. Angka ini juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 3,95 persen.
Adapun tingkat suku bunga IndoNIA yang hanya digunakan antarbank tercatat mencapai 5,53 persen pada 15 Maret lalu. Tingkat suku bunga itu lebih tinggi dibanding 15 Februrari 2023 sebesar 5,47 persen.
Kredit tetap tumbuh
Meskipun tingkat bunga kredit bank kian meningkat, bank sentral mencatat, penyaluran pembiayaan perbankan terus tumbuh. Pada Februari, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,64 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebleumnya sebesar 10,53 persen.
Perry menilai, penyaluran kredit yang tinggi tinggi didorong oleh tersedianya sisi penawaran sejalan dengan kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang longgar. Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan tercatat tinggi mencapai 29,09 persen.
"Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit atau pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik," ucap Perry.
BI disebut akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan. Pada saat bersamaan, bank sentral mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.
https://money.kompas.com/read/2023/03/17/083700326/suku-bunga-kredit-bank-merangkak-naik-bi--masih-kondusif