Kelompok Tani Belitung Timur Panen 40 Ton Cabai, BI: Cegah Inflasi Selama Ramadhan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Faturachman mengatakan, panen cabai di Belitung Timur merupakan bagian dari Pekan Tanggap Inflasi yang berlangsung 11 sampai 17 Maret 2023.

Tanaman cabai yang dikembangkan di Belitung Timur mencapai 40.000 batang dengan memberdayakan kelompok tani setempat.

Sebelumnya, dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan antara BI Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur terkait Kerjasama Pengendalian Inflasi Komoditas Ketahanan Pangan di Belitung Timur.

"Kegiatannya, penyerahan SK Pembentukan Asosiasi Petani Cabai Belitung Timur, dan Penyerahan mockup demplot digital farming komoditas cabai," kata Faturachman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/3/2023).

Cabai sumbang inflasi

Menurut BI, selama ini cabai tercatat sebagai salah satu penyumbang inflasi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Hal itu terjadi karena tingginya permintaan masyarakat, sementara pasokan daerah tidak mencukupi.

Jelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, permintaan bahan pokok dipastikan terus meningkat sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menjamin ketersediaan di pasaran.

Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar mengapresiasi upaya pengembangan budidaya cabai di Belitung Timur. Dia berharap, klaster pangan dapat direplikasi dan diperluas pada kelompok tani lainnya.

Merujuk pada angka statistik, selama Februari 2023, gabungan dua kota yakni Tanjungpandan dan Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen (mtm). Sementra itu, inflasi tahunan tercatat sebesar 5,78 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,94 persen (yoy).

Secara spasial, Pangkalpinang mengalami inflasi 4,92 persen (yoy), sedangkan Tanjungpandan mengalalami inflasi 7,34 persen (yoy).

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bangka Belitung diharapkan dapat meningkatkan produktivitas cabai untuk pemenuhan kebutuhan cabai di Pulau Belitung serta mendukung pengendalian inflasi.