Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah BUMN Tambang Menopang Pertumbuhan Ekonomi?

Setelah MIND ID membentuk holding, perusahaan itu mengakuisi perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar yang menambang di Grasberg, Papua, yaitu PT Freeport Indonesia.

Setelah akuisi Freeport, komposisi anggota holding MIND ID mencakup, PT Freeport Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/65 persen), PT Bukit Asam Tbk (PTBA/65 persen), INALUM, PT Timah Tbk (TINS/65 persen), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO/20 persen). MIND ID juga masuk dalam anggota Indonesia Battery Corporation (IBC).

Masing-masing anggota holding adalah raja di bisnisnya masing-masing. Freeport menguasai tambang tembaga dan emas terbesar; ANTM menguasai konsensi nikel, bauksit, dan emas batangan; PT Timah menguasai timah di Bangka dan menjadi salah satu perusahaan timah terbesar di dunia.

PTBA menguasai hampir tujuh persen cadangan batubara di Tanah Air dan INALUM menjadi raja dalam pengolahan bauksit menjadi alumina ingot dengan kapasitas produksi di hampir mencapai 500.000 ton per tahun. INALUM adalah perusahaan aluminium terbesar di Asia.

Dengan menguasai hampir semua sektor mineral strategis, tak heran jika beberapa tahun terakhir, kinerja MIND ID semakin menjanjikan. Tahun 2023 ini, MIND ID mampu mencetak laba setelah pajak senilai Rp 12,6 triliun, yang disumbangkan dari anggota holding, seperti PTBA, ANTM, PT Timah, INALUM, dan dividen dari Freeport.

Dividen dari Vale Indonesia memang sama sekali belum ada. Ini tentu harus menjadi bahan evaluasi pemerintah mengapa Vale tak membagi dividen. Kinerja Vale sangat mencolok dan ditopang dengan kenaikan harga komoditas global dan pemulihan ekonomi global.

Kinerja manajemen dalam menjaga good corporate governance (GCG) adalah kunci kesuksesan holding tambang BUMN. Dengan mencermati aset holding MIND ID yang strategis, boleh jadi, tambang-tambang milik MIND ID ke depan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Nilai investasi yang begitu besar juga turut membantu upaya pemerintah yang sedang mendorong pertumbuhan investasi di tengah situasi global yang kian sulit pasca Covid-19 dan gejolak geopolitik global di tengah perang Rusia-Ukraina yang sangat memengaruhi tata ekonomi dunia.

Pertanyaannya dari mana saja nilai investasi anggota MIND ID yang besar itu. Ini tentu pertanyaan yang mudah saja untuk dijawab.

MIND ID terlibat dalam proyek pembangunan smelter tembaga raksasa dengan kapasitas produksi di atas 1 juta ton per tahun dan dana investasi di atas 3 miliar dollar bersama PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. MIND ID mengantongi 41 persen saham di Freeport Indonesia wajib berpartisipasi dalam proyek bersama membangun proyek smelter tembaga yang akan memberikan multiplier-effect bagi pembangunan nasional dan daerah (Gresik, Jawa Timur dan Papua).

Proyek itu akan menarik perusahaan untuk membangun fasilitas industrial estate, termasuk pembangunan pelabuhan. Perusahaan seperti Pelindo mendapat lahan bisnis baru dari jasa pelabuhan untuk bongkar-muat konsentrat tembaga dari Papua-Gresik.

Konstruksi smelter akan mendorong ekspansi perusahaan-perusahaan, seperti PT Petrokimia Gresik dan perusahaan semen PT Semen Indonesia yang mendapat bahan baku dari smelter tembaga. Petrokimia akan menyerap sulphuric acid (bahan baku pupuk) dan Semen Indonesia menyerap granulated slag gypsum (bahan baku semen).

Proyek ini akan membuka peluang besar bagi mekarnya industri nasional, karena produk-produk ikuatan konsentrat tembaga, seperti sulfuric acid, gypsum (untuk industri semen), copper slag (655.000 ton untuk semen dan beton), anode slime (untuk pemurnian emas dan perak) dan copper telluride (untuk semi-konduktor) sangat penting bagi mekarnya proses industrialiasasi dan peningkatan angkatan kerja.

Anggota MIND ID lainnya, ANTM sedang mengerjakan banyak proyek termasuk proyek hilirisasi untuk pengembangan pabrik feronikel di Halmahera Timur (FeNiHaltim) dengan kapasitas 13.000 matrik ton per tahun dan investasi di atas 2 miliar dollar.

Dengan kapasitas smelter mencapai 13.500 metrik ton feronikel per tahun, ANTM berharap bisa mendapat return of investment (balik modal) cepat dan mendapat untung. Jika proyek itu untung, dividen kepada pemegang saham besar dan penerimaan negara juga ikut besar.

ANTM juga harus bertanggung jawab terhadap dana investasi yang sudah dikeluarkan untuk pengembangan smelter FeniHaltim. Reputasi ANTM sebagai perusahaan tambang BUMN juga tak dianggap sebelah mata. Jadi, proyek ini bisa dikatakan pertaruhan para manajemen ANTM.

Maka, pengelolaan bisnisnya perlu hati-hati. Banyak yang mengatakan, jika proyek ini berjalan, ANTM bisa meraup untung besar. Apalagi ANTM sudah sejak tahun 1970-an telah membangun pabrik smelter feronikel berkapasitas 27.000 metrik ton di Pomala, Sulawesi Tenggara.

Pengembangan pabrik smelter di Halmahera serentak membuat perkonomian daerah di Halmahera bergairah, tenaga kerja bertambah yang semuanya berimpilikasi langsung pada pengurangan angka kemiskinan dan mekarnya pembangunan daerah.

Selain dua anggota holding di atas, masih ada PT Bukit Asam yang sedang berencana membangunan royek Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan nilai investasi senilai 2,3 miliar dolar. Ini proyek strategis nasional yang diperintahkan Presiden Jokowi dalam rangka mengubah batu bara menjadi liquefied petroleum gas (LPG).

Proyek DME itu akan sangat signifikan mengurangi impor LPG dari Timur Tengah dan Amerika Serikat yang sampai saat ini mencapai 72 persen dengan nilai impor sebesar 5 miliar dolar. Proyek ini sangat berguna bagi pembangunan karena berpotensi merekrut angkatan kerja sebanyak 10.000 pekerja.

Masih banyak lagi investasi PTBA yang besar-besar lainnya yang tak bisa ditulis secara detail dalam ulasan singkat ini.

Begitupun PT Timah di Bangka berencana membangun pabrik smelter dengan nilai investasi yang besar. Selama ini, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi Bangka-Balitung ditopang perusahaan BUMN ini. Ditambah dengan rencana pengembangan smelter timah, membuat gairah ekonomi daerah ini ke depan semakin tinggi.

Jadi, pengembangan investasi anggota holding MIND ID di atas juga membantu pemerintah untuk mendorong hilirisasi tambang. Presiden Jokowi sangat berambisi untuk menutup keran ekspor mineral sejenis tambang dan mewajibkan semua perusahaan tambang membangun smelter dalam negeri agar memberi nilai tambah.

Kementerian Investasi (2023) misalnya, memproyeksikan nilai tambah bahan tambang yang diolah di dalam pabrik smelter mencapai 19 kali dan permintaan global yang sangat tinggi.

Rantai jaringan bisnis dari industri ini akan sangat menentukan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja. Dengan kebijakan hilirisasi minerba, daerah di luar pulau Jawa akan lebih menarik.

Pembangunan smelter bisa mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa. Jokowi ingin mempercepat pembangunan ekonomi di luar Jawa. Maka, pembangunan smelter dari anggota holding MIND ID menjadi sangat penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi daerah.

MIND ID juga menjadi penentu sukses atau tidaknya pengembangan ekosistem mobil listrik pemerintah. Untuk tujuan inilah, Indonesia Corporation (IBC) dibentuk kementerian BUMN.

IBC adalah perusahaan patungan (joint venture) antara Pertamina (Persero), PLN (Persero), MIND ID, dan ANTM. ANTM yang memiliki banyak konsensi nikel di hulu diharapkan menjadi pemasok nikel kelas 1 ke smelter untuk pengembangan nickle sulfate milik IBC.

MIND ID dan ANTM juga memiliki pengalaman pembangunan smelter. ANTM dan MIND ID diharapkan dapat menambah kapasitas produksi untuk pengolah nickle sulfate agar proses pengembangan ekosistem baterai mobil listrik berjalan lancar.

Sementara PLN dan Pertamina dapat bergerak di hilir. PLN bisa menyediakan jaringan listrik, jaringan storage. Pasokan listrik ke smelter milik IBC diharapkan menggunakan energi ramah lingkungan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau PLTA agar mendukung program transisi energi.

Sementara, Pertamina bukan hanya menyediakan charge untuk pengisian baterai, tetapi SPBU untuk kendaraan listrik.

Kolaborasi

Kesuksesan pengembangan proyek holding MIND ID dan proyek-proyek strategis pemerintah di bawah perusahaan tambang BUMN, kuncinya adalah kolaborasi. Dalam hal pembangunan proyek smelter misalnya, MIND ID memimpin langsung proyek ini agar sesama BUMN saling menopang.

Dalam hal kekurangan listrik untuk pembangunan smelter, ini bisa dikomunikasikan dengan PLN sebagai perusahaan negara penyedia listrik untuk mempercepat pengembangan smelter. Kolaborasi antara BUMN perlu didorong, namun perlu mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan dan mengikuti mekanisme korporasi.

Semua proses harus berjalan transparan dan akuntable sesuai dengan kaidah-kaidah good corporate governence (GCG). GCG penting agar kinerja perusahaan terjaga, budaya kerja lebih kompetitif dan kelak holding BUMN tambang menjadi raja dalam industri tambang di Tanah Air. Itu menjadi impian semua anak-anak bangsa.

BUMN tambang menjadi besar, memimpin pasar, menopang keuangan negara dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kekuatan BUMN, Indonesia tak menggantungkan nasibnya lagi pada perusahaan-perusahaan asing.

https://money.kompas.com/read/2023/03/20/101351426/bisakah-bumn-tambang-menopang-pertumbuhan-ekonomi

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke