Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat tersebut lepas landas pada Selasa (21/3/2023) pukul 11.29 WIT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan membawa 7 kru dan 218 penumpang menuju Bandara Adi Soemarno.
Namun dalam perjalanan tersebut, pilot melakukan pengalihan pendaratan alternatif setelah mendeteksi adanya salah satu indikator yang menunjukkan ada potensi (kemungkinan) di salah satu sistem pesawat yang harus dilakukan pengecekan dengan segera.
"Untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang serta kru, keputusan pengalihan pendaratan diambil dan sangat tepat," kata Danang, dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/3/2023).
Lebih lanjut Danang menyebutkan, pilot memutuskan melakukan pendaratan pengalihan di Yogyakarta Kulonprogo dengan pertimbangan pekerjaan teknis serta keamanan pesawat dapat ditangani secara cepat dan mudah.
Dengan demikian Ia memastikan, pesawat tersebut mendarat dengan aman dan normal dan tidak mendarat secara darurat.
"Setelah pesawat berada pada area parkir secara sempurna, seluruh penumpang diarahkan menuju terminal bandar udara," ujar Danang.
Terkait dengan lampu indikator yang menyala, Danang mengaku tidak mau berspekulasi dengan penyebabnya, sebab memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam oleh teknisi atau mekanik pesawat.
"Lion Air mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2023/03/22/093100426/lion-air-tujuan-solo-mendarat-di-yogyakarta-manajemen--lampu-indikator-menyala