Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Naik Tipis Didorong Pelemahan Dollar AS

Penguatan harga emas didorong pelemahan dollar AS. Namun, imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggu dan meredanya kekhawatiran tentang krisis perbankan menahan kenaikan yang lebih tinggi terhadap emas.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,92 persen menjadi di level 1.974,54 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 1,14 persen ke level 1.976,30 dollar AS per ons.

Indeks dollar AS turun sekitar 0,4 persen terhadap sejumlah mata uang. Hal itu membuat logam mulia yang berdenominasi dollar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong permintaan emas.

"Indeks dolar AS yang lebih lemah menambah minat beli di pasar emas. Namun, minat beli yang kuat dipadamkan oleh fakta bahwa krisis perbankan, setidaknya untuk saat ini, tampaknya telah stabil,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals.

Kekhawatiran terhadap krisis perbankan mereda setelah First Citizens BancShares Inc menyatakan bakal membeli simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB). Kondisi ini meredakan krisis kepercayaan yang mengguncang pasar keuangan sejak SVB dinyatakan kolaps dua minggu lalu.

Adanya harapan pemulihan sektor perbankan membuat investor mulai beralih ke beberapa aset berisiko seperti saham, dan aset yang memiliki imbal hasil cukup menarik seperti obligasi AS atau U.S Treasury. Seperti diketahui, emas merupakan aset lindung nilai yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga emas diperkirakan semakin jauh dari level 2.000 dollar AS per ons yang sempat ditembus pada perdagangan pekan lalu.

Kepala Strategi komoditas di Saxo Bank memproyeksi emas bakal tergelincir ke level 1.933 dollar AS per ons. Meski begitu, emas tetap memilik prospek bullish atau kenaikan sebab masih adanya risiko pelemahan ekonomi global.

https://money.kompas.com/read/2023/03/29/091500526/harga-emas-dunia-naik-tipis-didorong-pelemahan-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke