Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Farash Farich, Introvert yang Jadi CEO Mahaka X

Kali ini Kompas.com berkesempatan melakukan wawancara dengan Chief Executive Officer (CEO) Mahaka X Farash Farich, pria kelahiran 1981 tersebut berhasil menapaki karir sebagai CEO di usianya yang terbilang cukup muda, yakni 42 tahun.

Pencapaian Farash tentu bukan tanpa perjuangan. Dia mengaku lumayan sering berganti pekerjaan. Hal ini merupakan bagian dari upayanya mengejar kesempatan yang lebih baik.

“Kalau saya enggak ambil, itu kesempatan, itu mungkin enggak mungkin akan datang lagi,” kata Farash di kantornya, Kamis (31/3/2023).

Sejak kecil Farash mengenyam pendidikan yang cukup disiplin. Dia bersekolah di Yayasan Katolik Tarakanita hinga SMP. Saat SMA ia melanjutkan studinya di SMA Katolik Kanisius.

Saat kecil, Farash mengaku merupakan pribadi yang cenderung tertutup atau introvert. Dia bahkan belum memimpikan dan menargetkan kedepannya akan menjadi seperti apa. Namun, layaknya anak kecil, saat itu Farash juga memiliki hobi mengoleksi dan membaca buku komik.

Kegemaran itu, ternyata juga menular ke saudara-saudaranya yang akhirnya ikut membeli buku-buku komik untuk menghabiskan waktu senggang.

“Saya itu pada dasarnya introvert dan pemalu banget di depan umum. Inisiatif ke depan, mau jadi ketua kelas itu enggak pernah kaya gitu. Saya saat itu suka baca komik Jepang, Kungfu Boy dan ngikutin juga. Koleksi juga,” lanjut dia.

Jiwa bisnis terbangun gara-gara banyak ikuti kegiatan di kampus

Farash mengaku jiwa bisnisnya mulai terbangun kala ia tamat SMA. Saat itu, dirinya memilih untuk masuk ke jurusan ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1999. Berkembang dari situ, Farash mulai banyak mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan di kampus.

“Prestasi-prestasi saya biasa banget, dan saya bukan orang yang kuat di bidang pelajaran angka. Fakultas Ekonomi termasuk yang top di Indonesia, jadinya saya memilih UI masuk jalur UMPTN. Saya mulai ikut senat, dan ikut acara-acara besar, dan ikut juga organisasi ekonomi syariah,” ungkap dia.

Salah satu yang menurutnya paling berkesan adalah, ketertarikannya pada konsep ekonomi syariah. Farash banyak mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yang berbau investasi, dan pengembangan konsep syariah, yang mana saat ini masih sangat jarang diketahui.

Kagum dengan konsep ekonomi syariah

Adapun salah satu tokoh yang menjadi panutannya saat itu adalah Adiwarman A. Karim yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama BSI.

Menurut Farash, konsep ekonomi syariah yang dibangun Adiwarman kala itu, dilakukan secara konsisten bahkan hingga kini.

“Dia tokoh yang menginspirasi di ekonomi Islam. Dia benar-benar konsisten dari awal saat orang tidak ada yang begitu peduli (dengan ekonomi syariah) dan sekarang diterima secara masif,” ujar Farash.

Farash menikah dengan wanita berdarah minang pada tahun 2008 dan dianugerahi dua orang anak. Penggemar masakan padang ini juga mengatakan, bercita-cita ingin menjadi investor yang sukses, baik sebagai investor melalui kepemilikan saham di pasar modal maupun sebagai investor yang mengembangkan perusahaan.

“Yang belum tercapai, at the end of the day saya ingin menjadi investor yang sukses. Karena akhirnya, arah dan passion-nya ke situ. Saya suka ngerjainnya dan pasti juga menghasilkan,” ucap dia.

“Sejauh ini yang sudah dicapai banyak. Beberapa millstone yang terus naik. Dari sisi experience, saat saya sering pindah-pindah kerja, dari situ dapat sesuatu yang saya inginkan. Yang pertama saya memang beruntung, dan kedua ini ada opportunity yang saya ambil, dan tiap tempat saya bekerja tentunya ada kontribusi dan pencapaian disitu,” tegasnya.


Rentang karir Farash hingga jadi CEO Mahaka X

Setelah menamatkan kuliah, Farash bekerja di beberapa perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Mengawali karirnya, ia bergabung di Delta Advisory sebagai Corporate Finance Analyst selama dua tahun. Selanjutnya dia bekerja sebagai Equity Analyst di Mandiri sekuritas selama 1 tahunan.

Tak berhenti sampai situ, Farash juga menjadi Manager Structured Finance di HSBC selama 2 tahunan. Saat berkerja di HSBC, Farash mengaku banyak mengalami tantangan, apalagi kondisi sektor keuangan kala itu sedang mengalami krisis. Namun hal itu berhasil ia lewati dengan baik.

Di tahun 2010, Farash melanjutkan karirnya sebagai AVP Corporate Finance di AAA Investmen selama 1 tahun. Dilanjutkan sebagai Fund Manager di perusahaan yang sama selama sekitar 4 tahun.

Setelahnya Farash bekerja di Asanusa Asset Management sebagai Head of Investment, sembari melanjutkan kuliah Magister-S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2017 hingga tahun 2019.

Selesai menamatkan gelar Magister, Farash bekerja di Avrist Asset manajemen selama hampir 5 tahun, dan dilanjutkan sebagai Vice Chairman II di Indonesia Investmen Advisor Association, sebelum resmi diangkat sebagai CEO di perusahaan media Mahaka X yang merupakan milik Menteri BUMN Erick Thohir.

Keputusan untuk memimpin Mahaka X, juga merupakan salah satu tawaran dan kesempatan yang muncul, dan tak ingin disia-siakan begitu saja. Pada tahun 2021, Farash memutuskan untuk bergabung di perusahaan media, yang dirintis oleh Erick Thohir itu, dan berencana membawa warna baru di bisnis tersebut.

“Saya merasa ini next step yang harus saya coba. Saya mencoba opportunity di pasar, kebetulan Mahaka X (ABBA). Dari kenalan saya yang menawari kesempatan saya menjadi CEO di perusahaan tersebut,” kata Farash.

“Mereka membutuhkan orang baru untuk melakukan transformasi dan merubah bisnisnya. Dengan syarat, menguasai bidang keuangan. Saya menjalani interview beberapa kali, dan kebetulan cocok. Saya juga belum pernah menjabat di emiten atau di korporasi,” tambah dia.

https://money.kompas.com/read/2023/03/31/110900426/farash-farich-introvert-yang-jadi-ceo-mahaka-x

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke