Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Bersih Barito Pacific Anjlok, Ini Penyebabnya

Melansir dokumen keuangan perusahaan, emiten milik taipan Prajogo Pangestu itu hanya mampu mencetak laba bersih sebesar 1,76 juta dollar AS sepanjang tahun lalu. Realisasi itu turun signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 109,12 juta dollar AS.

Anjloknya laba bersih perusahaan selaras dengan pendapatan perusahaan yang terkoreksi. Tercatat sepanjang 2022, realisasi pendapatan BRPT sebesar 2,96 miliar dollar AS, merosot dari tahun sebelumnya sebesar 3,16 miliar dollar AS.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan dan beban langsung perusahaan meningkat menjadi 2,52 miliar dollar AS. Dengan demikian, laba kotor perusahaan tercatat mencapai 445,67 juta dollar AS.

Kemudian, pos beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban keuntungan seluruhnya meningkat. Hal ini kemudian menggerus laba sebelum pajak perusahaan menjadi 155,42 juta dollar AS.

Adapun laba tahun berjalan perusahaan mencapai 32,21 juta dollar AS. Laba tersebut terbagi menjadi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 1,76 juta dollar AS dan kepentingan nonpengendali sebesar 30,45 juta dollar AS.

Penjelasan manajemen

Merosotnya kinerja keuangan perusahaan utamanya disebabkan oleh lini usaha petrokimia. Segmen usaha ini dinilai mengalami tahun yang berat pada tahun lalu, akibat dari gangguan suplai dan permintaan global.

Meskipun demikian, Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan, tahun 2022 merupakan bukti keputusan tepat perusahaan untuk melakukan diversifikasi ke segmen pilar energi. Segmen ini disebut memberikan kontribusi yang lebih stabil dan menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik secara grup.

Industri petrokimia memang diakui mengalami tingkat ketidakstabilan yang tinggi dalam skala global. Tetapi segmen energi perusahaan yang stabil terus menjadi penopang untuk kinerja grup secara konsolidasi.

"Keputusan strategis ini diharapkan dapat memantapkan posisi kami sebagai perusahaan energi yang paling beragam dan terintegrasi, serta satu posisi terbaik untuk membantu program transisi energi," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

Lebih lanjut Agus menjelaskan penyebab dari penurunan EBITDA perusahaan menjadi 475 juta dollar AS. Ia bilang, hal ini disebabkan tidak adanya pemulihan margin di segmen petrokimia dengan fundamen yang berasal dari segmen panas bumi.

"Yang menyebabkan margin EBITDA tergerus menjadi 16,05 persen dari 25,26 persen pada tahun sebelumnya," kata dia.

Namun demikian, perusahaan diklaim memiliki profil likuiditas yang besar sebagai penyangga terhadap masa-masa yang tidak pasti. Hal ini ditandai dengan posisi utang terhadap modal perusahaan di 2022 mencapai 51,6 persen dan utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,63 kali.

"Yang menunjukkan profil keuangan yang sehat untuk mendukung ekspansi dalam beberapa tahun ke depan," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/04/01/130000326/laba-bersih-barito-pacific-anjlok-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke