Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Pada saat ledakan terjadi, warga dibuat terkejut bahkan sampai ketakutan. Reki Hariadi (34), salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian mengaku sangat terkejut mendengar suara ledakan itu.

"Kami lagi kumpul keluarga, tiba-tiba ada ledakan sangat kuat. Kami pikir gempa, karena getarannya cukup kuat," cerita Reki saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (2/4/2023) dini hari.

Getaran ledakan terasa kuat karena rumah Reki berjarak hanya sekitar 500 meter dari lokasi ledakan kilang minyak. Pada saat ledakan terjadi, keluarganya langsung lari keluar rumah.

"Kami langsung lari keluar rumah. Beruntung tidak ada kerusakan di rumah kami. Kami semua selamat," sebut Reki.

Berdasarkan keterangan resmi dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai, kejadian ini tidak memakan korban jiwa baik dari pekerja maupun warga setempat.

Adaupun korban luka-luka akibat ledakan berjumlah 9 orang yang merupakan pekerja di ruang operator. Kesembilan korban luka-luka tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.

Kejadian serupa pada kilang minyak Pertamina di Dumai tidak hanya terjadi kali ini, kilang minyak juga pernah terbakar pada 15 Juli 2009 dan 15 Desember 2008.

Insiden Kebakaran di Kilang Minyak dan Depo Pertamina

Sebelum insiden ledakan kilang minyak Pertamina di Dumai ini, Pertamina juga pernah mengalami sejumlah insiden ledakan dan kebakaran di fasilitas kilang minyak dan depo miliknya.

Berikut sejumlah insiden di fasilitas milik Pertamina sebelum kejadian ledakan kilang minyak Pertamina di Dumai sebagaimana dirangkum pada Minggu (2/4/2023).

1. Kebakaran Depo Plumpang (3 Maret 2023)

Belum lama ini, terjadi kebakaran juga di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada 3 Maret 2023 pukul 20.11 WIB yang menyebabkan 29 korban meninggal dunia.

Pasalnya, api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut menyambar rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan pemukiman warga yang ikut terbakar.

Namun hingga kini masih belum jelas penyebab terjadinya kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak Pertamina tersebut. Dugaan awal terjadi gangguan teknis saat proses pengisian tangki minyak jenis Pertamax yang menyebabkan adanya tekanan berlebih.

Pada pemberitaan Kompas.com Senin (20/3/2023), penyidik Polda Metro Jaya meminta keterangan ahli minyak dan gas (migas) terkait penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

"Saat ini penyidik Polda Metro Jaya masih meminta keterangan dari ahli Migas. Hal ini untuk menentukan apakah peristiwa pelompang tersebut termasuk force majeure (bencana) atau human error (kesalahan manusia)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat ditemui di Bareskrim Polri, Senin (20/3/2023).

Dia menyebut, ada 24 saksi yang akan diperiksa terkait peristiwa yang terjadi 3 Maret 2023 itu. Setelah pemeriksaan ahli migas, kata Ramadhan, akan dilakukan pembaruan informasi.

"Nanti hasilnya akan kami sampaikan kembali ya. Jadi penyidik masih akan memanggil ahli Migas," ucap dia.


2. Kebakaran di kilang minyak Balongan (29 Maret 2021)

Kebakaran pertama pada 2021 terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kebakaran terjadi pada Senin dini hari, 29 Maret 2021.

Kebakaran kilang di Indramayu ini sempat membuat geger warga sekitar karena besarnya skala kebakaran.

Api bahkan baru bisa dipadamkan padam dua hari berselang. Insiden kebakaran terjadi di tangki T301 di area kilang Balongan yang melayani Balongan, Cikampek, dan Plumpang.

Dari 72 tanki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta kiloliter (KL), 4 tanki di antaranya terdampak atas insiden dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan

Sebanyak 20 orang menjadi korban kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu. Dari jumlah itu, sebanyak 5 orang mengalami luka bakar berat.

Sementara 15 korban lainnya mengalami luka ringan. Belakangan, ada korban luka berat yang meninggal setelah dirawat intensif di rumah sakit.

3. Kebakaran kilang Cilacap (13 November 2021)

Kejadian terakhir terbakarnya kilang minyak milik Pertamina di tahun lalu terjadi pada Sabtu, 13 November 2021, yaitu kebakaran di Refinery Unit (RU) IV Cilacap Tangki 36T-102 milik Pertamina, yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter, di Lomanis, Cilacap Tengah.

Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.

Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina. Sedangkan kapasitas pengolahannya mencapai 270.000 barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Pertamina sendiri terus melakukan investigasi. Dugaan sementara, kebakaran diduga akibat sambaran petir yang mengarah ke tangki di tempat kejadian perkara.

4. Kebakaran kilang minyak Cilacap (11 Juni 2021)

Sebelum ada insiden kebakaran pada 13 November 2021, kilang Pertamina di Cilacap juga sempat terbakar pada 11 Juni sebelumnya. Saat kejadian cuaca terjadi hujan deras disertai petir di lokasi.

Insiden terjadi di salah satu bundwall tangki penyimpanan di area kilang Cilacap. Kebakaran terjadi di tangki T-205 area 39.

Tangki terebut berisi benzena yang merupakan bahan baku pembuatan minyak mentah dan salah satu petrokimia esensial. Kebakaran saat itu berhasil padam setelah sekitar 40 jam.


5. Kebakaran kilang minyak Balikpapan (15 Mei 2022)

Kebakaran terjadi di kilang minyak Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, baru-baru ini, 15 Mei 2022. Dilaporkan satu pekerja tewas akibat insiden kebakaran itu.

Saat itu, ada enam pekerja yang sedang berada di lokasi kebakaran. Dari enam pekerja, tiga di antaranya mengalami luka bakar sedangkan dua lainnya terpapar panas api dari bahan yang terbakar.

Suara ledakan yang terdengar hingga radius 2 km terjadi sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Setelah itu kemudian terlihat asap hitam membumbung dari area Kilang Pertamina di selatan kota.

Pertamina menyebutkan, asap itu berasal dari Plant 5 Unit Hydro Skimming Complex. Unit ini membuat atau menyiapkan bahan baku untuk produk gasoline (Pertalite dan Pertamax).

Lebih kurang satu jam kemudian, pada pukul 11.30 WITA api sudah berhasil dikuasai oleh unit pemadam kebakaran kilang.

6. Kebakaran kilang minyak Balikpapan (4 Maret 2022)

Sebelum kebakaran yang baru terjadi, kilang minyak Pertamina di Balikpapan pernah mengalami insiden serupa pada Maret 2022.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat (4/3/2022) pukul 10.30 Wita tersebut disebabkan oleh flash di inlet pipa finfa cooler hydrocracker B di Refinery Unit (RU) V Balikpapan.

"Telah terjadi flash di inlet pipa finfan cooler hydrocracker B di RU 5. Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan dan saat ini progress cooling dan lanjut inspeksi," ujar Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono, Jumat (4/3/2022).

Insiden fasilitas Pertamina

Di luar insiden di atas, fasilitas Pertamina juga sempat mengalami insiden fatal.

Seperti ledakan pipa minyak di Cimahi akibat pembangunan jalur proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Oktober 2019.

Lalu insiden bocornya minyak dari blok Offshore North West Java (ONWJ) yang dikelola cucu usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE)-ONWJ, pada Juli 2019.

Kebocoran terjadi di Pantai Utara Karawang yang sempat menyebabkan pencemaran parah di Laut Jawa, terutama sepanjang pesisir Pantura.

https://money.kompas.com/read/2023/04/02/113000026/daftar-7-kilang-dan-depo-pertamina-yang-terbakar-selama-3-tahun-terakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke