Pemerintah Batalkan Rencana Relaksasi Ekspor Mineral

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Batalkan Rencana Relaksasi Ekspor Mineral

Estu Suryowati

Kompas.com - 07/09/2015, 14:00 WIB

Rencana pemerintah untuk memberikan insentif bagi pengusaha tambang yang membangun pemurnian ineral tambang atau smelter dalam bentuk pelonggaran ekspor mineral mentah (ores) urung direalisasikan.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 18 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New

18/04/2024, 08:50 WIB

Proyeksi IHSG Beserta Rekomendasi Saham 18 April 2024

Whats New

18/04/2024, 08:30 WIB

Lowongan Kerja PT KAI untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart

18/04/2024, 08:00 WIB

Bahaya Inflasi Vs Deflasi

Whats New

18/04/2024, 07:53 WIB

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Nasdaq Ambles 1,15 Persen

Whats New

18/04/2024, 07:42 WIB

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 18 April 2024

Spend Smart

18/04/2024, 07:40 WIB

Apa Mata Uang yang Digunakan Warga Palestina?

Whats New

18/04/2024, 07:32 WIB

Akibat Konflik Iran-Israel, IMF Wanti-wanti Potensi Lonjakan Inflasi

Whats New

18/04/2024, 07:29 WIB

Catatan Mudik Lebaran 2024: Kemacetan di Merak hingga Kecelakaan Fatal

Whats New

18/04/2024, 07:12 WIB

Mengenal Mata Uang Mesir dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New

18/04/2024, 06:13 WIB

Kurs Konversi Mata Uang Jepang ke Rupiah

Whats New

18/04/2024, 05:39 WIB

Cara Transfer BSI ke BRI lewat HP dan ATM

Spend Smart

17/04/2024, 23:59 WIB

Simak 4 Tips Aman Bertransaksi Nontunai

Earn Smart

17/04/2024, 23:54 WIB

Sukuk Tabungan ST012 Segera Terbit, Cek Potensi Imbal Hasilnya

Whats New

17/04/2024, 23:30 WIB

LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Disebabkan Kendala Sistem Rem

Whats New

17/04/2024, 22:53 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 18 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Proyeksi IHSG Beserta Rekomendasi Saham 18 April 2024

Lowongan Kerja PT KAI untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Bahaya Inflasi Vs Deflasi

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Nasdaq Ambles 1,15 Persen

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 18 April 2024

Apa Mata Uang yang Digunakan Warga Palestina?

Akibat Konflik Iran-Israel, IMF Wanti-wanti Potensi Lonjakan Inflasi

Catatan Mudik Lebaran 2024: Kemacetan di Merak hingga Kecelakaan Fatal

Mengenal Mata Uang Mesir dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Kurs Konversi Mata Uang Jepang ke Rupiah

Cara Transfer BSI ke BRI lewat HP dan ATM

Simak 4 Tips Aman Bertransaksi Nontunai

Sukuk Tabungan ST012 Segera Terbit, Cek Potensi Imbal Hasilnya

LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Disebabkan Kendala Sistem Rem

Terpopuler

Harga Emas Antam Hari Ini 17 April 2024

Pindah ke IKN, 1 Orang ASN Dapat 1 Unit Apartemen, kecuali yang Jomlo

Iran-Israel Panas, Bahan Baku Makanan dan Minuman Bisa Kian Mahal

Harga Bahan Pokok Rabu 17 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk di Asia Tenggara

Terkini Lainnya

Terpopuler

Harga Emas Antam Hari Ini 17 April 2024

Pindah ke IKN, 1 Orang ASN Dapat 1 Unit Apartemen, kecuali yang Jomlo

Iran-Israel Panas, Bahan Baku Makanan dan Minuman Bisa Kian Mahal

Harga Bahan Pokok Rabu 17 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk di Asia Tenggara

Now Trending