Minyak Masih di Atas 96 Dollar AS

SINGAPURA,RABU - Harga minyak di perdagangan Asia, Rabu (9/1), mengalami kenaikan, meski masih di bawah rekor tertinggi yang tercapai pekan lalu yang menembus 100 dollar AS per barel untuk pertama kalinya. Kenaikan harga minyak lebih karen para pedagang memperkirakan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang merupakan konsumen energi terbesar di dunia, akan terus menurun.

Pada awal perdagangan, kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari naik 21 sen ke 96,54 dollar AS per barel. Kontrak berjangka minyak melonjak 1,24 dollar AS pada 96,33 dollar AS per barel di New York,Selasa.

Sedang kontrak berjangka minyak mentah Brent North Sea London untuk pengiriman Februari naik 1,15 dolar menjadi ditutup pada 95,54 dollar AS pada Selasa.
    
Departemen Energi AS, Rabu waktu setempat ini akan menerbitkan laporan mingguan cadangan energi Amerika, yang diprediksi para analis akan turun 1,25 juta barel, yang berarti penurunan dalam delapan pekan berturut-turut.
    
Harga minyak turun tajam pada Senin meski sempat terangkat naik saat Pentagon melaporkan adanya insiden pada akhir pekan antara kapal AS dan kapal Iran di selat Hormuz, yang merupakan gerbang untuk pasokan minyak global. Para pedagang mengatakan penurunan terjadi karena beberapa spekulator melakukan aksi ambil untung di tengah kekhawatiran bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi AS akan mengurangi permintaan energi global.
    
Dealer memprediksi perdagangan akan berlangsung hati-hati menjelang pertemuan OPEC mendatang pada 1 Februari di Wina.