Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Bentuk Holding Perbankan

Kompas.com - 15/01/2008, 17:19 WIB

JAKARTA,SELASA - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya segera membentuk perusahaan induk baru sebagai induk dari BUMN perbankan yang telah ada. "Sejauh ini Bank BUMN akan dijadikan holding perbankan kemungkinan besar new holding yang akan membawahi bidang investasi, IT, dan lain-lain," kata Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa (15/1).

Ia mengatakan, bank-bank BUMN akan berada di bawah perusahaan induk yang baru itu, tetapi di bawah bank-bank BUMN tersebut masih mungkin ada lagi bank-bank lain. "Jadi bisa multiplayer," katanya.

Pihaknya mentargetkan rencana tersebut terealisasi pada 2009 sebagai salah satu respon terpenting terhadap aturan Single Presence Policy (SPP) atau aturan kepemilikan tunggal yang ditentukan oleh Bank Indonesia (BI). "Kita akan ikuti sesuai dengan deadline SPP pada 2010. Dan kan ini baru 2010 dilaksanakan, tapi kita mungkin akan percepat," katanya.

Sementara soal kepastian privatisasi PT BTN apakah akan melalui IPO (initial public offering/ penawaran saham ke publik) atau strategic sales, Meneg BUMN, mengatakan, hal terpenting adalah persoalan jangka panjang atau "missmatch" BTN bisa diatasi. "Kita minta BTN melakukan studi apa yang terbaik," katanya.

Menurut dia, opsi IPO dan obligasi bagi BTN masih terus dibahas dan belum final. Pihaknya meminta BTN agar melakukan perbaikan kinerja. "Pemerintah akan melakukan studi bagi BTN, pokoknya dengan pilihan terbaik," kata Sofyan Djalil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com