Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Asia Merosot Akibat Kemungkinan Resesi AS

Kompas.com - 22/01/2008, 18:31 WIB

TOKYO, SELASA - Nilai saham global dalam 2 hari terakhir merosot di tengah terdapat kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan timbulnya resesi di AS yang dapat memperlambat laju perekonomian dunia.  Penurunan drastis nilai saham di Asia dan Eropa dalam pekan ini diperkirakan akan meluas hingga ke lantai bursa Wall Street. 
   
Indeks Nikkei di bursa saham Tokyo terperosok hingga 5,7 persen, kemerosotan tertinggi dalam waktu hampir 10 tahun, serta ditutup Selasa (22/1) pada level 12.573,05 setelah Senin (21/1) turun 3,9 persen. Indeks Hang Seng Hong yang Senin kemarin turun 5,5 persen, Selasa ini ditutup merosot 8,7 persen. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia hari Selasa ini turun 7,7 persen, indeks Strait Times Singapura turun 6 persen serta indeks saham Taiwan turun 6,5 persen. Sementara di Cina, indeks saham gabungan Shanghai turun 7,2 persen dan ditutup pada 4.559,75 atau terendah sejak Agustus 2007.    
 
Menteri Keuangan India P. Chidambaram menghimbau para para investor agar tidak terbawa suasana pasar setelah transaksi saham di Mumbai sempat dihentikan selama 1 jam saat harga saham sempat turun 10 persen dalam hitungan beberapa menit setelah pembukaan transaksi. Menjelang penutupan transaksi hari Selasa ini, indeks Sensex sempat melonjak sebelum ditutup turun 4,6 persen. "Sama sekali tidak alasan bagi kita untuk terpengaruh spekulasi dari negara- negara Barat," ujar Chidambaram. 
  
Keraguan pasar muncul di saat timbul kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah AS menangkal resesi. Menghadapi kemungkinan resesi, Bank Sentral AS telah mengindikasikan kemungkinan untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga. Sementara Presiden AS George W. Bush telah mengusulkan paket stimulus ekonomi yang mencakup pemotongan pajak senilai 145 miliar dolar AS. Namun, kalangan investor di seluruh dunia merasa ragu tindakan tersebut dapat mendongkrak kondisi ekonomi AS yang mengalami kelesuan.  (AP/JIM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com