Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Masih Akan Lihat Pengaruh Resesi

Kompas.com - 23/01/2008, 17:25 WIB

JAKARTA,RABU - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih akan melihat lebih jauh dampak dari resesi ekonomi dunia yang terjadi terhadap perekonomian nasional sebelum mengambil langkah-langkah strategis untuk mengamankannya.

"Ancaman dari resesi global sangat mungkin mempengaruhi proyeksi perekonomian kita karena itu respon dari kita baik dari sisi fiskal maupun moneter akan disesuaikan bagaimana pengaruh perekonomian global langsung terhadap perekonomian kita," kata Menkeu usai mengikuti rapat di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/1).
    
Dijelaskan Menkeu, dampak dari resesi ekonomi itu bisa berdampak pada neraca pembayaran dari sisi ekspor maupun impor, serta pengaruh pada pasar saham dan pasar uang.  "Namun, kita tidak boleh melakukan respon yang sifatnya spontan tapi lebih melihat dari sisi beberapa penopang data seperti pada sektor riil, kita harus lihat sisi industri atau perusahaan dan sektornya. Lalu kita lihat formulasi kebijakan yang dianggap paling tepat," katanya.
    
Namun, lanjutnya, dari beberapa dampak yang sudah bisa diidentifikasi, pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan fiskal seperti penurunan bea masuk, pemberian subsidi dan menciptakan insentif agar perusahaan atau sektor usahanya tidak terbebani terlalu besar.

Sedangkan di bidang moneter, menurut Menkeu, BI akan tetap berpijak pada kebijakan utamanya untuk fokus menjaga stabilitas moneter terutama mengamankan inflasi agar tidak melebihi target yang ditetapkan pada tahun ini 5 plus minus satu persen. "Inflasi akan kita monitor terus sesuai target. Itu referensi untuk pemerintah agar target tercapai. Sedangkan BI memformulasikan kebijakannya. Inflasi Januari kan belum kelihatan. Sementara inflasi Januari sampai Desember kan 12 bulan kita lihat bulan per bulannya," katanya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono di tempat yang sama mengatakan dalam pertemuan itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar perekonomian dalam negeri terus diperkuat sehingga bisa bertahan dari dampak resesi ekonomi dunia.

Menurut Boediono tindakan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang memangkas suku bungannya dari 4,25 persen menjadi 3,5 persen merupakan langkah baik untuk mengurangi resesi ekonomi di negara itu, sehingga diharapkan pengaruh baiknya juga merembet ke Indonesia. "Ini semua kan faktor eksternal, bagi kita sendiri terpenting memperkuat ketahanan kita," katanya. (ANT/EDJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com