NEW YORK, RABU - Harga minyak ikut jatuh seperti harga saham akibat dari kekhawatiran terjadi resesi di negeri Paman Sam.
Pada penutupan perdagangan di New York, Rabu (23/1), harga minyak mentah turun lebih dari 2 persen, 1,96 dolar AS per barel menjadi 87,25. London Brent crude turun 1,57 dolar AS menjadi 86,88 dolar AS per barel.
Ini berarti harga minyak sudah turun 3 dolar AS pada minggu ini saja berbareng dengan kemerosotan drastis harga saham. Kekhawatiran akan resesi di AS akibat krisis kredit perumahan, bakal menyebabkan permintaan minyak berkurang.
Menurut para analis di pasar New York, para investor dan spekulan minyak melepas posisi harga tinggi karena khawatir permintaan minyak AS akan merosot, serta untuk mengompensasi kerugian investasi mereka di bursa saham.
"Kemungkinan harga minyak merosot lagi sampai 10 atau 15 dolar AS bisa saja terjadi, tergantung dari seberapa buruk penilaian atas situasi ekonomi yang bakal terjadi," kata Francisco Blanch, head of commodity research Merrill Lynch.
Meski harga minyak sudah turun sampai 13 persen dari posisi tertinggi 100 dolar AS per barel pada 3 Januari 2008, tapi harga penutupan Rabu itu masih lebih tinggi 60 persen dibandingkan pada waktu yang sama tahun 2007.(Reuters/Put)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.