Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Usaha JORR2 Ditunggu Hingga Februari 2009

Kompas.com - 29/02/2008, 11:02 WIB

JAKARTA,JUMAT - Pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (Special Purpose Vehicle-SPV) Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) 2 ditunggu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sampai dengan akhir Februari 2009. "Ada dua ruas yang ditangani PT Jasa Marga Tbk tetapi masih ada  persyaratan yang harus diselesaikan dengan Menteri Negara BUMN terkait pembentukan SPV,"  kata Kepala BPJT, Nurdin Manurung di Jakarta, Jumat (29/2).

Menurutnya, sesuai peraturan setiap pembentukan perusahaan patungan BUMN harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Meneg BUMN selaku pemegang saham mewakili pemerintah. Untuk JORR2 tiga ruas melibatkan BUMN yakni Cengkareng - Kunciran, Kunciran - Serpong, Serpong - Cinere, sedangkan Cimanggis -Cibitung ditangani konsorsium Plus - Bakrie Global.
    
Sedangkan tiga ruas lainnya, masing-masing ditangani konsorsium Cahaya Mata Sarawak - PTB Jasa Marga Tbk - PT Wijaya Karya Tbk - PT Nindya Karya - PT Istaka Karya, Astratel Leighton - PT Jasa Marga Tbk - Trans Utama, dan konsorsium Thiess - PT Waskita Karya. Tol JORR2 ruas Cengkareng - Kunciran dan Kunciran - Serpong merupakan ruas yang paling ditunggu masyarakat karena menjadi alternatif menuju Bandara Soekarno Hatta diharapkan beroperasi 2009.

Sementara untuk JORR W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan) yang pembebasan tanahnya sudah selesai sejak lama dengan investor PT Jalan Lingkar Barat I, anak perusahaan PT Bangun Tjipta Sarana telah diingatkan untuk segera melakukan konstruksi. "Minggu lalu, kami sudah memanggil investor bersangkutan untuk segera membangun proyek yang sebenarnya pembebasan tanahnya sudah selesai seluruhnya," kata Nurdin Manurung.

Nurdin mengingatkan, sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani Februari 2007 seharusnya ruas ini sudah beroperasi pada bulan Juli 2008 mendatang. Nurdin kembali mengingatkan kepada investor JORR W1 agar tidak  melakukan bisnis di atas jalan tol yang belum selesai. Apalagi saat ini tercatat dari 25 paket tol yang sudah tandatangan PPJT, 10 paket masih tanda tanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com