Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Nikmat Laba Donat Kentang Donut Boyz

Kompas.com - 12/03/2008, 18:36 WIB

Tak perlu ragu lagi, donut alias donat merupakan jajanan yang banyak penggemarnya. Mulai anak-anak sampai orang dewasa, banyak yang suka. Cara membuatnya sederhana. Bahan baku utama terigu diaduk secara merata dengan bahan pelengkap lain, dibentuk lingkaran bak gelang. Setelah digoreng, donat siap dinikmati. Lebih enak lagi kalau dibubuhi gula halus atau meises.

Meski banyak ragam donat dan penjualnya, bisnis donat tetap menarik untuk ditekuni. Tengoklah, betapa menjamurnya gerai donat yang mengusung berbagai merek, baik merek internasional maupun lokal. Itu bukti bisnis donat mampu menggulung fulus lumayan.

Aslinya, bahan baku donat adalah tepung terigu. Belakangan muncul varian baru, yakni donat berbahan baku campuran terigu dan kentang yang terkenal dengan sebutan donat kentang. Donat ini ternyata juga banyak yang suka. Kabarnya, malah lebih bergizi dan lebih kaya protein.

Salah satu pebisnis donat kentang yang berani menjual donatnya adalah Dicky Sumarsono. Dengan mengibarkan Donut Boyz, Dicky menyediakan donat kentang dengan 50 varian rasa.

Dengan menggunakan bahan baku kentang, Dicky menjamin bahwa donat buatannya jauh lebih awet. Pada umumnya, donat cuma tahan sehari. Selebihnya, donat akan keras dan tak nikmat saat dimakan. "Kalau Donut Boyz, meski diinapkan selama dua hari, donat tetap empuk dan rasanya tetap enak," ujar Dicky, berpromosi.

Tiga pilihan paket

Dicky mengaku, rahasia tahan lama itu lantaran dia mengembangkan adonan cukup dengan mengangin-anginkannya selama beberapa saat. Baru setelah adonan mengembang, dia mencetaknya. Selanjutnya, donat pun masuk ke penggorengan. "Ini cara untuk menjaga cita rasa donat," tuturnya.

Harga donat kentang bikinannya mulai Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per biji. Dalam sehari, gerai Donut Boyz mampu menjual 300 sampai 1.000 donat. Saat musim liburan, penjualannya malah bisa naik dua kali lipat.

Dicky membuka usaha Donut Boyz sejak 2005 di Solo. Modal awalnya sekitar Rp 50 juta. Hingga kini, Donut Boyz sudah memiliki 116 outlet yang tersebar di berbagai daerah. Seperti Jakarta, Bali, Mataram, Balikpapan, Samarinda, Surabaya, Kudus, dan Sidoarjo. Sebagian besar menggunakan sistem waralaba. Tahun ini, Dicky menargetkan membuka 60 outlet Donut Boyz baru.

Untuk menjadi terwaralaba Donut Boyz, syaratnya gampang. Cukup setor duit, Anda pun bisa menjadi pengusaha donat. Dia menawarkan beberapa paket kepada investor. Paket paling umum adalah open kitchen counter. Total investasi awal sebesar Rp 45 juta. Dengan pembayaran royalty fee sebesar Rp 7,5 juta per tahun, dipungut setelah tahun kedua. Tentu belum termasuk tempat.

Selain mendapat perlengkapan usaha, mitra akan mendapat fasilitas dapur untuk produksi donat, pelatihan selama dua minggu, dan hak menggunakan merek Donut Boyz selama enam tahun. Dicky memperkirakan, omset open kitchen counter mencapai Rp 1,2 juta per hari, dengan kapasitas produksi donat 300 per hari. Makanya, menurut perhitungan dia, dalam tempo sepuluh bulan investor sudah bisa balik modal.

Ingin usaha lebih besar? Ada paket bakery shop. Dengan investasi awal sebesar Rp 295 juta, Anda mendapatkan peralatan dapur superkomplit dan berbagai fasilitas lain seperti seragam, alat kasir, hingga software sistem akuntansi. Royalty fee-nya sebesar Rp 15 juta per tahun mulai tahun kedua.

Jenis usaha skala bakery shop kira-kira butuh lahan seluas 60 meter persegi sampai 100 meter persegi. Dalam hitungan Dicky, pada bulan ke 14 modal bisa kembali. Ia juga mengatakan, bakery shop cocok di mal, rumah sakit, atau bandara. "Sehari bisa menjual 1.000 donat. Pendapatan Rp 3 juta," jelasnya.

Donut Boyz juga menawarkan paket mobil keliling untuk menjajakan donat di kompleks perumahan atau mangkal di pusat keramaian. "Investasinya Rp 65 juta. Kendaraan disediakan terwaralaba," kata Dicky. Sayangnya, jenis paket ini baru bakal balik modal sekitar dua tahun. Target penjualan Donut Boyz mobil ini sebanyak 300 donat, senilai Rp 1,2 juta per hari. (AHMAD NABHANI/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com