Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Priyadi, Langganan Menu Stroberi Istana

Kompas.com - 19/03/2008, 08:22 WIB

Putra memilih beragam mainan itu dengan mempertimbangkan minat pengunjung. Para mahasiswa, misalnya, lebih menggemari permainan yang menghibur dan berbau bisnis seperti monopoli. Orang dewasa dan keluarga lebih senang main gaple. Anak-anak lebih menyukai mobil-mobilan, "Lumayan, sambil menunggu hidangan, pengunjung bisa bermain biar tak jenuh. Habis makan, permainan bisa dilanjutkan," jelasnya.

Supaya pengunjung tak bosan, Putra secara teratur menyediakan permainan baru dengan lebih banyak variasi. Ia mengaku sering memesan mainan dari luar negeri lantaran semua permainan dalam negeri sudah keluar. "Tidak terasa saking banyaknya tamu, saya sampai mengoleksi banyak permainan dari berbagai negara," ungkapnya. Saat ini, kalau dihitung, Putra sudah memiliki 320 jenis permainan.

Putra mengaku tak gencar beriklan seperti waktu memulai usaha. Selain menampilkan hal unik, ia menonjolkan sikap ramah saat melayani tamu. Baginya, cara ini senjata paling ampuh agar pengunjung nyaman dan betah berlama-lama, bahkan mau datang berkali-kali. Kalau pengunjung puas, promosi dari mulut ke mulut menjadi sangat efektif. "Saya senang melayani dan membuat pengunjung senang. Itu lebih berharga ketimbang uang," katanya.

Pria ini memang terhitung gesit melayani para pengunjung kafenya. Di Cafe Strawberry, Putra berhasil menciptakan suasana akrab dan kekeluargaan. "Konsep tempat ini bukan rumah makan keluarga, tapi rumah makan dengan sistem kekeluargaan," ujar pria kelahiran 1982 ini.

Bukan berarti usaha Putra tanpa kendala. Putra sempat terpukul ketika seorang teman baik membajak koki andalannya tanpa memberitahu terlebih dahulu. "Mengetahui koki saya berhenti dan bekerja pada teman saya dengan iming-iming gaji besar, saya geram dan kecewa," tandasnya.

Repotnya, teman itu kemudian membuat warung dengan konsep yang sama dengan Kafe Strawberry. Situasi inilah yang membuat Putra khawatir bahwa pengunjung akan enggan datang ke kafenya dan beralih ke tempat lain.


Serabi Stroberi

Di lokasi yang baru, Cafe Strawberry semakin maju. Pelanggannya pun makin banyak, khususnya bila malam. Bahkan banyak yang menjadi pelanggan tetap. "Pada hari-hari tertentu, mereka datang berkelompok," katanya. Selain menikmati menu olahan Putra, mereka juga ingin menikmati suasana kafe unik itu.

Salah satu menu favorit yang banyak penyukanya adalah serabi. Di sini, serabi pun bisa berasa stroberi. Namun sebenarnya tak cuma itu rasanya. Di tangan Putra, serabi yang bahan bakunya sama dengan serabi-serabi yang lain, sudah sangat berbeda rasanya. "Masak serabi memang terlihat mudah. Tapi, sebenarnya, ada ilmunya. Salah satu kiatnya, memanaskan tungku dalam beberapa menit. Panas pun harus stabil," cetusnya.

Bagian atas serabi made in Putera ini bertabur cokelat, mesis, keju, daging asap (smoked beef), telur ayam kampung, sosis, daging ayam, keju, es krim, dan masih banyak lagi. Pokoknya, taburan (topping) baru khas Putera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com