Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greg Hambali, Sang Penghulu Tanaman Hias

Kompas.com - 09/04/2008, 14:33 WIB

Para penggemar tanaman hias pasti mengenal nama Gregori Garnadi Hambali atau biasa disapa Greg Hambali. Hasil karyanya dalam menyilangkan tanaman sudah bejibun. Karya terakhirnya yang sukses besar adalah tanaman aglaonema. Pada 2006 silam, aglaonema jenis harlequin hasil silangan Greg Hambali mampu terjual seharga Rp 660 juta lewat proses lelang.

Para penyuka tanaman menilai aglaonema hasil silangan Greg sangat menawan. Saat lelang, sang pemenang, Harry Setiawan, pemilik Irene Flora di Rawa Domba, Jakarta Timur, mengaku aglaonema Greg memang sangat pantas dihargai sebesar itu. Lelang ini menjadi harga termahal sepanjang sejarah tanaman aglaonema. "Kalau pun harga tidak mahal dari lelang, harga yang wajar juga akan terbentuk dari permintaan di pasar," terang Greg.

Tak ingin menyedot keuntungan yang berlipat dari hasil silangannya, Greg juga meyakinkan bahwa pemilik tunggal silangan pertama akan mendapatkan keuntungan pula. Sebab, jenis baru itu hanya satu orang yang punya. Jika nantinya dapat dianakkan, pemilik aglaonema jenis baru ini memiliki hak jual selama dua tahun. "Jika ingin punya aglaonema jenis baru tersebut, silakan membeli lewat pemilik pertama," katanya.

Keahlian mengawinkan tanaman adalah buah kecintaan Greg terhadap alam. Sejak kecil Greg memang sangat mencintai alam. Waktu masih bocah, ia punya hobi mengutak-atik tanaman. Pada saat duduk di kelas 4 SD, Greg bahkan memelihara lebah. "Lebah itu saya pelihara untuk diambil madunya," kenangnya.

Ketertarikan pada alam saat itu bukanlah turunan dari orang tua. Menurut anak ke empat dari lima bersaudara ini, kegemaran ini ia jalani secara naluriah. Karena ayah Greg adalah seorang montir elektro. "Ayah saya montir radio dan reparasi kelistrikan," jelasnya. Sedangkan sang ibu, merupakan ibu rumah tangga.

Untuk memperdalam pengetahuannya terhadap jenis-jenis tanaman, Greg suka keluyuran di hutan. Lantaran ilmu dari sekolah masih sangat minim, Greg pun menambah pengetahuannya dengan rajin membaca berbagai ilmu pengetahuan, tapi terutamanya yang berhubungan dengan tanaman.

Ilmu dari alam dan dari buku itu memang bermanfaat. Bahkan saat baru duduk di bangku SMP, Greg sudah mampu menyilangkan pepaya. "Saya menyilangkan pepaya burung dikawinkan dengan pepaya semangka (berbentuk bulat)," katanya.

Sebenarnya, proses ini susah. Apalagi kalau cuma berdasar pengetahuan sekolahan. Tapi, menurut Greg, untuk penyilangan pertama ini, ia berbekal membaca buku soal pembuatan varietas baru. Dan ketika percobaan perdana itu, Greg mengaku cuma iseng.

Begitu masuk SMU, tentu pengetahuan Greg bertambah. Ia mulai menyukai ilmu kimia. Menurutnya, semua pelajaran sains selalu berhubungan satu sama lain. Ia mulai membuat percobaan dengan mencampur bahan kimia. Ketertarikan di bidang sains ini membawa Greg memilih masuk ke jurusan biologi. "Saya kuliah Biologi Pertanian di IPB," terang Greg. Saat masuk bangku kuliah pada 1969, Greg semakin yakin bahwa itu adalah jalannya. Bahkan, ia semakin getol menyilangkan tanaman dan buah. Semasa itu, Greg mencoba menyilangkan tanaman jagung.

Keseriusan Greg di dunia tanaman menarik perhatian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kemudian merekrutnya sebagai pegawai. Menurut Greg, yang menariknya ke LIPI adalah Min Rifai. "Saya hanya bermodal ijazah SMU," terangnya. Dari situ, keingintahuan Greg terhadap beragam jenis tanaman, cara tumbuh, dan bagaimana sistem reproduksinya semakin berkembang. Di situ, ia juga mulai mempelajari serangga yang membantu reproduksi tanaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com