Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gates, Mittal, Alwaleed, dan Dasi Merah SBY

Kompas.com - 09/05/2008, 09:02 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bergembira. Tiga tamu yang kekayaannya sulit dibayangkan kebanyakan rakyat Indonesia datang menemuinya. Mereka adalah Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal, raja baja dunia asal India Laksmi Mittal, dan Chairman Microsoft Coorporation Bill Gates.

Kegembiraan Presiden terungkap sesaat sebelum menyambut Gates di Kantor Presiden dan menyambut kuliah kepresidenan oleh Gates di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Jumat (9/5). Kepada puluhan wartawan yang ada di Kantor Presiden, Presiden mengenang saat pertama bertemu Gates di Kantor Pusat Microsoft Corp, Amerika Serikat, September 2005. Dasi warna merah terang yang dikenakan di balik jas hitam Presiden seperti hendak menyatakan kegembiraan itu.

Ketika kemudian Gates yang khas dengan kaca mata berbingkai setengah mendekat, Presiden segera menghampiri. Lantaran gembira, seluruh sudut tempat kamera mengarah ditatap Presiden sambil menjabat erat tangan Gates. Gates mengikuti arah tatapan Presiden seperti yang diminta para wartawan. Senyum keduanya mengembang. Pembicaaan dilakukan lebih dari satu jam. Presiden didampingi para pembantunya yang ada dalam koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie. Bakrie saat ini adalah orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes Asia.Dalam pertemuan, Presiden berterima kasih kepada Gates karena memilih Indonesia sebagai tuan rumah Government Leaders Forum (GLF). Gates datang ke Indonesia untuk forum GLF yang prestisius. Dipilihnya Indonesia oleh Gates merupakan kebanggaan bagi Indonesia yang dinilai telah banyak berubah.Semula Indonesia berada di urutan kelima negara yang akan dipilih untuk GLF di bawah Singapura, Korea, dan Vietnam.

Mittal diterima Presiden, April 2008. Raja baja yang kini menjadi orang terkaya di daratan Eropa itu melihat potensi besar Indonesia. Mittal melirik industri baja di Indonesia dengan menggandeng Krakatau Stell yang tak banyak berkembang di tengah potensinya yang banyak. Miliaran dollar AS disiapkan untuk merealisasikan rencananya.

Alwaleed diterima Presiden, Maret 2007. Sebelumnya, Presiden pernah bertemu dengannya di Arab Saudi, Mei 2006. Alwaleed yang menguasai jaringan hotel dan resor Four Seasons berminat berinvestasi di bidang pariwisata di Indonesia yang kaya raya akan keindahan dan budaya. "Banyak sekali minat terhadap Indonesia. Potensi kita sudah dibaca dunia baik oleh pemerintah maupun investornya. Tantangannya adalah bagaimana mengolah potensi itu menjadi nyata. Dari sekadar good menjadi great," ujar juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal.

Untuk menjadikan potensi itu nyata, atau membuat Indonesia beranjak dari sekadar good menjadi great, diperlukan pemerintahan, kebijakan, dan implementasi kebijakan yang baik. Kita ingin masuk dalam priority watchlist dalam arti positif di mata dunia dan investor karena potensi besarnya untuk maju. Salah satu caranya mungkin dengan keluar dari watchlist Microsoft Corp dalam hal pembajakan. Sebelumnya kita berhasil keluar dari status priority watchlist dalam hal pembajakan. (INU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com