Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegangan Naik Turun di Malam Hari

Kompas.com - 10/06/2008, 11:05 WIB

PALU, SELASA - Tegangan listrik PT PLN di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang sering naik turun merusak sejumlah peralatan elektronik milik warga setempat serta menghambat aktivitas produktif masyarakat. Informasi yang diperoleh di Palu, Selasa, menunjukkan kondisi naik turunnya tegangan listrik PLN itu, di antaranya dialami para konsumen di sejumlah tempat, terutama yang rumahnya terletak di pinggiran kota.
    
Mereka mengeluhkan kondisi tidak stabilnya tegangan listrik itu karena telah mengakibatkan kerusakan sejumlah peralatan elektronik, seperti komputer (monitor, CPU, printer), lampu penerang, serta peralatan rumah tangga lainnya. Sejumlah pelanggan PLN di Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, mengaku, dalam beberapa pekan terakhir kondisi naik turun tegangan listrik di wilayah mereka cenderung kian parah.
    
"Biasanya menjelang malam, tegangan listrik di sini naik turun, tapi sekarang pagi dan siang hari juga kerap tegangan listrik naik turun," kata Penty, salah satu warga yang tinggal di perumahan Jalan Banteng, Palu Selatan.
    
Kendati telah menggunakan alat tambahan penstabil tegangan (stabilizer) maupun penyimpan arus listrik (UPS) saat tiba-tiba arus terhenti (mati lampu), tegangan tidak stabil tetap mengganggu penggunaan berbagai peralatan elektronik itu. Kondisi itu membuat pekerjaan warga terganggu, seperti saat menyeterika kurang panas, peralatan komputer tidak bisa dioperasikan optimal, lampu tidak menyala terang, pompa air tidak mampu menarik air dengan normal serta sejumlah dampak buruk lainnya yang ditumbulkan karena arus listrik tidak normal.
    
Peralatan elektronik warga juga menjadi gampang rusak, lampu mudah putus dan seterika gonta ganti sekering, ujarnya. "Kalau sudah begitu, PLN ’kan tidak mau tahu, sehingga harus kami sendiri yang menanggung akibatnya," kata Gultom, warga yang tinggal di BTN Tinggede, Palu Barat.
    
Para konsumen listrik PLN itu mengharapkan agar kondisi seperti ini (naik turun tegangan listrik) segera dibenahi dan mendesak PT PLN ikut bertanggungjawab kalau masih saja terjadi, seperti halnya listrik mati-hidup yang masih sering terjadi dan berakibat merugikan para pengguna listrik PLN itu pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com