Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Palu Sibuk Bikin Dapur Baru

Kompas.com - 11/06/2008, 11:07 WIB

PALU, RABU - Sebagian warga Palu terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari karena minyak tanah sulit didapat dan tingginya harga tabung dan gas elpiji di pasaran.
     
"Saat ini lebih mudah mencari kayu bakar dibanding minyak tanah. Kayu bakar bisa dipesan pada petani di desa di pinggiran Kota Palu, seperti di Kecamatan Maravola, Dolo, dan Biromaru, Kabupaten Donggala. Harganya pun relatif murah, hanya Rp 10.000 per ikat dan tahan untuk satu minggu," ujar Aminah, ibu rumah tangga di Palu, Rabu (11/6).
     
Ia mengatakan, untuk mendapatkan minyak tanah dia harus antre 2-3 jam. "Kalau dulu untuk membeli minyak tanah bisa langsung didapat di kios pengecer dengan mudah dan harga masih terjangkau. Tapi sekarang harga sudah tinggi, sulit didapat lagi," kata ibu tiga anak itu.
     
Tidak hanya Aminah yang beralih ke kayu bakar, tetapi juga Nilu, ibu rumah tangga lainnya. "Saya terpaksa meminta suami untuk membuat ’dapur dadakan’ di belakang rumah untuk tempat memasak dengan kayu bakar dan sudah sepekan ini saya menggunakan kayu bakar karena minyak tanah sulit didapat," ujar Nilu.
     
Nilu sudah mencoba antre minyak tanah, namun waktunya banyak yang terbuang, pekerjaan lain terbengkalai karena harus antre berjam-jam, dan kalaupun dapat hanya dibatasi 5 liter. Dan itu harus dipakai satu minggu karena mobil tangki yang membawa minyak hanya datang satu kali seminggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com