Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Listrik di Palu Makin Parah

Kompas.com - 14/08/2008, 20:07 WIB

PALU, KAMIS - Krisis listrik di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin parah menyusul kebijakan PT PJPP (Pusaka Jaya Palu Power) yang hanya mengoperasikan satu dari dua unit mesin PLTU karena stok batu bara menipis.

"Lagi pula mesin PLTU unit satu yang kemampuan terpasang 15 MW (megawatt) itu hanya mampu mensuplai daya listrik untuk sistem kelistrikan Palu tinggal 9 MW," kata Manager Bidang Pembangkitan PT PLN Cabang Palu, Suryadi, Kamis (14/8).

Di satu sisi, 10 unit mesin PLTD milik PLN yang dalam kondisi normal bisa memasok daya listrik untuk sistem Palu sebesar 20 MW, tapi saat ini tinggal mampu menyuplai sekitar 12,5 MW dari total kebutuhan daya lebih 40 MW.

Akibatnya, pihak PLN dengan sangat berat hati terpaksa menerapkan kebijakan pemadaman bergilir agar suplai daya listrik kepada masyarakat maupun industri berlangsung secara merata. "Pokoknya setiap hari dan malam sebagian besar pemukiman penduduk di empat Kecamatan di Kota Palu selama beberapa jam tidak mendapat pasokan listrik," katanya.

Suryadi mengakui, kemampuan mesin-mesin PLTD sudah menurun drastis karena telah beroperasi lebih dari 20 tahun. Sementara PLN tidak mungkin lagi dalam kondisi keuangan yang memprihatinkan ini, bisa mengadakan mesin pembangkit baru. "Sekarang PLN tinggal berharap kepada pihak swasta dan pemerintah daerah untuk membangun pembangkit listrik baru," ujarnya.

Suryadi juga mengatakan, sistem kelistrikan Palu juga melayani  kebutuhan daya listrik di dua Kabupaten yakni Donggala dan Parigi Moutong (Parimo).

Ia belum memastikan hingga kapan sistem kelistrikan Palu akan keluar dari masalah krisis, sebab dua unit PLTU yang selama ini menjadi penyuplai daya listrik terbesar, juga mengalami krisis stok batu bara.

Manager PT PJPP, Slamet Viktor Panggabean secara terpisah mengakui, hanya satu dari dua unit mesin PLTU yang tetap beroperasi, sekalipun hanya mampu menyuplai daya sekitar 9 MW. "Ya, yang penting masih bisa menyuplai daya listrik sekalipun kecil daripada tidak sama sekali," katanya.

Slamet mengatakan, pihaknya saat ini dihadapkan pada kekurangan stok batu bara, sebab pasokan batu bara untuk kebutuhan PLTU di Palu dilakukan langsung oleh manajemen PT PJPP pusat di Jakarta. "Kami hanya sebagai pelaksana di lapangan saja. Tapi khusus untuk pasokan batu bara, itu menjadi kewenangan langsung manajemen PJPP pusat," ujar Slamet.

Slamet menambahkan, dalam kondisi normal, jika kedua unit mesin PLTU beroperasi mampu menyuplai daya listrik untuk Palu berkisar 25-26 MW dari total daya terpasang 30 MW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com