Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depperin Baru Berhemat Listrik 8,14 Persen

Kompas.com - 18/08/2008, 16:55 WIB

Laporan Wartawan Kompas Stefanus Osa

JAKARTA, SENIN- Penghematan energi listrik yang terus didorong pemerintah di lingkungan istana, departemen maupun lembaga pemerintah lainnya belum membuah hasil signifikan. Departemen Perindustrian, misalnya, yang beberapa hari lalu disindir Wakil Preisden Jusuf Kalla, karena lampu-lampu di beberapa ruang di gedung Depperin terlihat menyala. Padahal, saat itu bukanlah hari kerja.

Dari data Depperin di Jakarta, Senin (18/8), penghematan listrik di lingkungan Departemen Perindustrian tampaknya memang belum signifikan. Tingkat konsumsi Januari-Agustus 2008 tercatat 3,051 juta KWh atau hanya turun 8,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar 3,321 juta KWh. Sementara, jumlah tagihan Januari-Agustus 2008 mencapai Rp 2,065 miliar atau cuma turun 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp 2,114 miliar.

Namun demikian, apabila dicermati tingkat konsumsi maupun jumlah tagihannya sepanjang Januari-Agustus 2008 memang terlihat fluktuatif dengan kecenderungan menurun setiap bulannya. Tingkat konsumsi Januari 2008 mencapai 440.520 KWh, Februari 360.900 KWh, Maret 355.680 KWh, April 361.440 KWh, Mei 391.680 KWh, Juni 400.080 KWh, Juli 431.700 KWh, dan Agustus 309.120 KWh. Jumlah tagihan Januri 2008 tercatat Rp 291,37 juta, Februari Rp 246,186 juta, Maret Rp 243,73 juta, April Rp 246,8 juta, Mei Rp 262,695 juta, Juni Rp 261,444 juta, Juli Rp 274,588 juta, dan Agustus Rp 238,87 juta.

Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Depperin Mudhori di Jakarta, Senin (18/8), mengatakan, Upaya penghematan masih terus berlangsung, termasuk mematikan lampu sorot gedung sebanyak 16 lampu masing-masing berdaya listrik 2.000 watt.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com