Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TDL Tak Akan Dinaikkan

Kompas.com - 19/08/2008, 06:05 WIB

JAKARTA, SELASA - Pemerintah yakin tak perlu ada penyesuaian tarif dasar listrik tahun depan. Kebutuhan subsidi listrik tahun depan diperkirakan akan lebih rendah daripada tahun ini karena masuknya beberapa pembangkit listrik berbahan bakar gas dan batu bara.

Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Senin (18/8) di Jakarta, mengemukakan, alokasi subsidi listrik Rp 60,2 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009 cukup realistis. "Dari sisi energy mix, pemakaian BBM PT Perusahaan Listrik Negara tahun depan harusnya sudah bisa dikurangi dengan masuknya pembangkit berbahan bakar batu bara," katanya.

Dalam RAPBN 2009, pemerintah menyiapkan opsi pengendalian subsidi listrik tahun depan dengan melakukan penerapan tarif dasar listrik sesuai dengan harga keekonomian secara otomatis untuk pelanggan daya 6.600 volt ampere (VA) ke atas; perluasan penerapan kebijakan tarif insentif dan disinsentif untuk pelanggan dengan daya di bawah 6.600 VA; dan penerapan diversifikasi tarif regional, seperti Batam dan Tarakan, pada daerah-daerah lain.

Akan tetapi, dengan penurunan volume BBM PLN, menurut Purwono, opsi itu hanya menjadi alternatif. Pemerintah memperkirakan penurunan harga BBM akan mendorong penurunan harga bahan bakar fosil lain, termasuk batu bara.

Dalam RAPBN 2009, pemerintah menggunakan asumsi harga minyak 100 dollar AS per barrel. Harga listrik yang dibangkitkan dengan gas dan batu bara lebih murah daripada BBM. Karena itu, biaya pokok produksi juga bisa lebih rendah.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Fahmi Mochtar mengatakan, kebutuhan subsidi listrik tahun depan memang akan lebih rendah. "Apabila dibandingkan dalam APBN 2008 kebutuhan subsidi listrik diperkirakan Rp 60 triliun dengan asumsi harga minyak 95 dollar AS per barrel," kata Fahmi.

Menurut dia, penurunan pemakaian BBM sudah dimulai tahun ini dengan penggunaan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar. Pengalihan penggunaan BBM ke gas akan dilakukan untuk empat pembangkit PLTGU Muara Tawar dengan total daya 675 megawatt.

Pengalihan akan dimulai pada 22 Agustus. Pengurangan pemakaian BBM akan bertambah tahun depan dengan masuknya tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) percepatan, yaitu PLTU Labuan, PLTU Rembang, dan PLTU Indramayu. (DOT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com