Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Listrik Boros Harus Bayar 160 Persen

Kompas.com - 19/08/2008, 10:03 WIB

JAKARTA, SELASA — Tahun depan mungkin bukan tahun yang baik buat para pelanggan PLN di atas 3.300 watt. Pemerintah bakal memangkas subsidi listrik mereka. Caranya, antara lain, dengan memberlakukan tarif insentif dan disinsentif.

Begitulah rencana pemerintah dalam Nota Keuangan yang diajukan kepada DPR, pekan lalu (15/8). Dalam nota keuangan itu, pemerintah akan menerapkan tarif insentif dan disinsentif kepada pelanggan dengan kapasitas 3.300 Watt hingga 6.600 Watt. Bagi pelanggan di atas 6.600 Watt, pemerintah tetap akan memberlakukan harga nonsubsidi seperti yang telah berlaku sekarang ini.

Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Jacobus Purwono mengakui rencana pemerintah itu. Namun, jelas Purwono, pemerintah masih meminta persetujuan DPR. "Rencana itu perlu penajaman lagi dengan DPR," kata Purwono, Senin (18/8).

Terlepas bagaimana hasil kesepakatan dengan DPR, PLN sudah langsung menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah itu. "Secara teknis tidak sulit, tinggal menunggu instruksi dari pemerintah," kata Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara.

Rencana pemerintah untuk mengenakan tarif insentif dan disinsentif kepada pelanggan 3.300 Watt sebenarnya muncul sejak awal tahun ini. Namun, DPR menghadang rencana itu.

Sejauh ini, PLN belum memastikan pola tarif insentif dan disinsentif yang baru. Namun, kalau mengacu pada pola tarif yang lama, PLN akan memberi potongan tarif atau diskon sebesar 20 persen bagi pelanggan yang bisa menekan konsumsi.  Sedangkan bagi pelanggan yang boros, tarifnya mencapai 160 persen lebih besar dari tarif yang dibayar pada bulan itu. (Abet Handoko, Hans Henricus Benedictus, Umar Idris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com