Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangguk Untung dari Baju Bekas Impor

Kompas.com - 25/09/2008, 09:27 WIB

Jangan disangka hanya baju baru saja yang prospek mendatangkan keuntungan jika dijual. Ternyata, pakaian bekas pakai atau second keuntungannya juga menggiurkan. Indah (20) pemilik toko baju bekas Anugerah Collection mengatakan omzet usaha pakaian bekas mencapai Rp 1 juta per hari atau sekitar Rp 20 juta-Rp 30 juta tiap bulannya."Untungnya besar. Kalau hari biasa bisa dapat rata-rata Rp 1 juta. Kalau hari libur bisa sampai Rp 2 juta," kata Indah.

Lima tahun silam, Indah dan tantenya, Hendrika Manulung mencoba peruntungannya dengan membuka usaha penjualan baju bekas. Indah menuturkan, kala itu modalnya tidak seberapa besar. Modal utama untuk membeli baju bekas sekitar Rp 500 ribu-Rp 600 ribu per karung. Per karung memiliki berat 10 kilogram dengan isi 700 potong baju.

Selain itu juga untuk membayar sewa sebuah toko di lantai 3 Pasar Baru, Rp 1,5 juta per bulannya. Hanya dalam hitungan hari, mereka sudah balik modal dan mencecap keuntungan."Dalam 3 hari saja, sudah balik modal dan dapat untung. Misalnya, dibuka tanggal 12 September, tanggal 24 sudah balik lagi," tutur Indah.

Pangsa pasar penjualan baju bekas ini cukup menjanjikan. Pasalnya, banyak orang yang menggandrungi baju luar negeri dengan merek terkenal namun dengan harga miring. Kata Indah,"Yang belanja disini 70 persen orang yang cari merek dan barang luar."

Untuk pakaian bekas, Indah menjual dengan harga kisaran Rp 5.000-Rp 25.000. Sedangkan untuk tas, dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 25 ribu-Rp 125 ribu. Semuanya berupa barang impor dari Korea dan Jepang.

Selain barang bekas, Indah juga menjual barang baru di tokonya. Namun, tutur Indah, barang baru cenderung lebih susah dijual dan keuntungan yang diambil sedikit. Indah mencontohkan, harga tas yang dia beli dari agen dengan harga Rp 40 ribu hanya bisa dijual kembali dengan harga Rp 50 ribu. "Kalau barang baru ambil untungnya sedikit. Lakunya juga lama. Saya lebih suka jual yang second," kata Indah.

Selama bulan puasa, Indah mengatakan omzetnya meningkat menjadi rata-rata Rp 2 juta per harinya di hari kerja biasa, dan diata Rp 2 juta di hari Sabtu dan Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com