Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derrick Surya, Muda dan Sukses Membawa Top 1

Kompas.com - 04/12/2008, 09:43 WIB

Masalah usia tidak lagi menjadi patokan kinerja seseorang. Buktinya, di usianya yang belum genap menginjak kepala 3, Derrick Surya mampu membuktikan kinerjanya. Sebagai Brand Manager PT Topindo Atlas Asia (TAA) selaku pemegang merek oli Top 1 di Indonesia, Derrick mampu membawa Top 1 berada di posisi kedua dari pangsa pasar oli mesin di Indonesia di belakang Pertamina yang sudah merajai pasar oli mesin lebih dari 70 persen.

Semula, pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1979 ini, tidak pernah berangan-angan akan berkarier di dunia oli dan otomotif. "Dulu ketika masih sekolah saya suka Biologi dan ingin menjadi dokter," kata Derrick.

Namun, ketika mulai belajar dan mengenal marketing, Derrick mengaku kecantol dan tidak bisa lepas. Menurutnya, marketing mempunyai warna, tidak monoton, dinamis, dan tidak statis. "Saya karakter moving. Kalau harus dibelakang meja saya stres," ujarnya.

Dalam bekerja, lulusan ekonomi manajemen Universitas Indonesia (UI) ini mengaku mendapat banyak ide justru ketika sedang di jalan atau ngobrol dengan orang. Misalnya, suatu ketika dia ingin membuat konsep warung untuk produknya. Begitu turun ke lapangan dan bicara dengan pemilik warung, menimbulkan ide sendiri. "Ternyata mereka punya kesamaan yaitu ingin produknya terlihat menarik dan dilihat konsumen untuk mencari untung. Itu sangat membantu kerja saya," tuturnya.

Cari peluang

Di tengah kondisi krisis finansial global yang diramalkan banyak pihak dampaknya akan terasa berat di tahun 2009 mendatang, Derrick mengaku penjualan Top 1 memang terkena imbas. Namun, hingga kini masih on the track. Yang paling terasa dari krisis ini adalah anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar AS. "Karena kita importir. Jadi, anjloknya kurs rupiah mempengaruhi," kata Derrick.

Menurutnya, krisis bukan suatu hal yang harus ditakuti. Hampir semua pihak terkena dampak krisis ini, tinggal bagaimana melihat peluang di tengah resesi tersebut. "Dimana-mana resesi, tapi kita selalu bisa melihat peluang. Tinggal menjalaninya saja," kata lulusan SMAK 5 Kelapa Gading, Jakarta ini.

Peluang yang ingin diambil Top 1 salah satunya adalah dengan menyasar kaum wanita. Selama ini segmen otomatif dominan kaum pria, namun sekarang mulai menyasar kaum wanita. Seperti motor yang sudah banyak menyasar kaum wanita. "Kami sebenarnya sudah melakukan tetapi belum terlalu di gongkan. Karena itu sekarang akan digeber," ujarnya.

Derrick mengatakan tahun 2009 mendatang, Top 1 tidak akan muluk-muluk. Karena krisis, Top 1 dipastikan akan merevisi semua targetnya, namun hingga kini belum ditentukan besarannya dan masih dilakukan diskusi. Meski begitu, Derrick yakin bahwa pasar oli akan terus meningkat.Dia optimis penjualan masih bagus, karena pasar oli sangat berpengaruh pada tinggi rendahnya penjualan otomotif.

Semester pertama 2008 lalu, penjualan mobil dan sepeda motor mencatat hasil yang sangat luar biasa."Kami yakin Top 1 bisa meraih minimal growth dua digit, yaitu sepuluh persen," ujar fans berat Indiana Jones ini.

Pria yang meraih posisi manajer di usia 26 tahun ini, membocorkan rahasia suksesnya. Yang penting, katanya, kerjasama dengan tim. Relation harus bagus, harus prioritas, dan integritas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com