Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2009, Kalbar Bebas Tiga Penyakit

Kompas.com - 05/01/2009, 16:21 WIB

PONTIANAK, SENIN — Bebas penyakit Brucellosis, rabies, dan flu burung menjadi target Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di sektor peternakan pada tahun 2009.
    
Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan (Diswanak) Kalbar Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Senin, mengatakan, penyakit-penyakit tersebut masuk kategori berbahaya dan dapat menular kepada manusia.

Namun, lanjut dia, Diswanak Kalbar melakukan pemantauan selama bertahun-tahun terhadap perkembangan penyakit-penyakit tersebut. "Hasilnya cukup menggembirakan," kata dia.

Brucellosis adalah penyakit yang dapat menyebabkan keguguran pada hewan dan manusia bisa tertular. Sejak 1998, Diswanak Kalbar melakukan pengamatan dan pemantauan. "Hasilnya, Kalbar nol persen," kata Abdul Manaf.
    
Sementara itu, kasus terakhir hewan yang menderita rabies ditemukan di Kabupaten Ketapang pada awal tahun 2005. Rabies disebabkan virus yang juga dapat menular ke manusia. "Contohnya di daerah lain, seperti Bali yang baru-baru ini heboh penyakit rabies," katanya.
    
Adapun untuk flu burung, penanganan secara intensif dilakukan sejak kasus terakhir di Kalbar tahun 2004.
    
Ia menambahkan, organisasi kehewanan dunia juga tidak lagi memasukkan lini satu dan dua di sektor peternakan unggas untuk kriteria bebas flu burung. "Semoga ini akan mempermudah Kalbar untuk mendapat sertifikasi bebas flu burung," kata dia.
    
Ia mengatakan, saat ini tengah menyusun laporan kepada Menteri Pertanian mengenai penanganan penyakit hewan berbahaya tersebut di Kalbar.
    
Kalbar merupakan daerah yang rawan penyebaran penyakit hewan berbahaya mengingat letaknya di kawasan lintas antardaerah ataupun negara. "Pengendalian terhadap lalu lintas ternak menjadi sangat penting untuk mencegah penularan dari daerah lain," kata Abdul Manaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com